Dari 211,358 judul tulisan tahun 2020, ternyata 31,250 judul melanggar aturan. Â Sadisnya, dari total pelanggaran itu, Â 15,776 judul atau 58.8 persen pelanggaran, atau 7.5 persen dari artikel terbit, tergolong pelanggaran kategori salin-tempel dan porsi kutipan melebihi ketentuan. Â Angka 7.5 persen itu signifikan, lho.
Kata lain dari "salin-tempel dan kutipan melebihi ketentuan" adalah plagiat. Karena itu bisa dikatakan sebagian dari Kompasianer adalah plagiator. Atau, kalau terlalu sadis, sekurangnya sebagian Kompasianer pernah melakukan tindak plagiasi.
Mudah-mudahan tahun 2021 menjadi tahun pertobatan untuk plagiator.
Malas pula memberi penilaian (vote)
Total vote tulisan Kompasiana tahun 2020 adalah 1,339,319 vote. Â Jika dibagi dengan total artikel, maka didapatkan angka rata-rata 6.3 vote per artikel. Artinya hanya 6 orang saja yang memberi vote terhadap artikel yang dibaca.Â
Jumlah 6 orang itu adalah 0,2 permil dari total Kompasianer (355,000 orang). Atau 0.00000004 permil jika dibagi dengan rata-rata Unique Visitor per tahun (13,000,000 UV/bulan x 12 = 156,000,000 UV per tahun, lihat Statistik Kompasiana). Malasnya, pol!
Pada hal, apa susahnya kasi vote. Tinggal pencet tombol aja. Pencet TIDAK MENARIK juga gak apa-apa.
Lebih malas lagi berkomentar
Total komentar terhadap tulisan tahun 2020 adalah 527,433 komentar. Â Jika dibagi dengan jumlah tulisan, berarti per tulisan rata-rata kebagian 2.5 komentar saja (2-3 komentar).
Jika dibagi dengan jumlah Kompasianer, maka rata-rata tiap Kompadianer hanya berkomentar 1.5 kali tahun 2020.
Jelas, sudah. Kompasianer memang sangat malas, atau mungkin, pelit banget berkomentar. Parah banget, ya.