"Gurunami!" Â Tiba-tiba Poltak mengacungkan telunjuk.
"Apa lagi kau, Poltak."
"Kami sering masuk hutan, Gurunami. Â Kami tak pernah tersesat." Â Poltak benar. Â Hutan adalah pekarangan untuk kampungnya. Â Mereka terbiasa masuk hutan mencari kayu bakar, atau mencari buah-buahan liar.
"Poltak! Â Maju ke depan!" Â Guru Barita tak habis pikir. Â Kenapa ada murid seperti Poltak. Â Tak pernah sungkan mengritik gurunya. (Bersambung)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H