Ketiga, penyiksaan kepada Admin K(ompasiana). Admin K juga manusia, punya rasa, punya otak.  Otak Admin K, seperti otak manusia umumnya, perlu juga istirahat di hari Minggu.  Itu sebabnya awak  koran cetak libur di hari Minggu. Â
Tak berperi-kemanusiaan jika memaksa Admin K bekerja 7 hari kali 24 jam. Â Apalagi, artikel hari Minggu mutunya rendah. Â Bayangkan betapa tersiksanya Admin K harus memelototi artikel-artikel jelek, di saat otak seharusnya istirahat. Akibatnya bisa fatal: artikel yang mestinya HL (Hanya Lewat) tiba-tiba AU (Artikel Utama). Penulisnya kan jadi terheran-heran.
***
Lantas, apa hubungan pencopet yang mencopet di hari Minggu dengan Kompasianer yang menulis di hari Minggu?
Itu pertanyaan tak guna karena sudah jelas tak ada hubungannya. Kecuali bahwa dua hal itu dibahas di bawah satu judul artikel yang tak bermutu, karena ditulis pada hari Minggu.Â
Herannya, kok ya ada pula yang mau-maunya baca artikel ini. Ini kan hari Minggu. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H