Sesuai tuntutan cerita, Si Anak Hilang berusaha keras merebut sebutir onde dari tangan Binsar. Tapi Binsar sedang menjadi babi rakus yang ogah berbagi. Digigitnya tangan Tongam tanpa ampun.
"Amangoi! Sakit kali!" Tongam Si Anak Hilang menjerit kesakitan. Air matanya menggenang. Tapi malu meraung. Â
Gagal merebut onde dari tangan Binsar, Tongam beralih hendak merebut onde di tangan Poltak. Tapi sebelum menyentuh Poltak yang sudah pasang kuda-kuda babi, Bistok sudah keburu menyeruduknya. Tongam terpelanting dan terbanting ke lantai seperti pisang tumbang. Â
Kali ini Tongam tak kuat lagi menahan amarahnya. Sambil meraung dia bangkit menerjang hendak meninju Bistok. Tapi tiba-tiba langkahnya terhenti. Seseorang mencengkeram kerah bajunya dari belakang.
"Hei, jongos jelek! Kau mau curi makanan babiku, ya! Dasar tak tahu diri! Kau kupecat! Pergi sekarang dari sini!" Â Pemilik ternak babi, majikan Si Anak Hilang marah besar. Â Si Anak Hilang diusir dengan kasar. Didorong sampai terpelanting. Â Memang begitulah ceritanya. Â
Tepuk tangan, suitan, dan sorak-sorai penonton membahana. Adegan perkelahian antara tiga ekor babi dan Si Anak Hilang itu sangat meyakinkan. Sangat nyata. Penonton ikut tegang. Terbawa emosi. Puas.
Perkelahian tiga babi dan Si Anak Hilang menjadi adegan terbaik dari tonil anak-anak Sekolah Minggu pada Malam Natal itu. Â Menenggelamkan pamor tonil umat dewasa yang mengikut. Dalam perjalanan pulang ke rumah, adegan luar biasa itulah yang dibicarakan umat. Sambil memuji lakon Poltak, Binsar, Bistok dan Tongam.
Sejatinya, adegan spektakuler itu adalah pelampiasan ketakpuasan dan dendam Poltak, Binsar dan Bistok. Tapi tak seorang pun di antara umat Katolik Aeknatio yang tahu tentang itu. Tidak ada, kecuali tiga orang anak kecil, Â Tiga Babi dari Panatapan. (Bersambung).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI