Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[Poltak #022] Kewajiban Dalam Berkah Panen

21 Oktober 2020   15:42 Diperbarui: 22 Oktober 2020   04:25 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saling mengerti isi kepala,  tak berapa lama, Binsar dan Bistok bergabung dengan Poltak.  Masing-masing membawa sekarung kecil gabah juga.  Beriring meniti pematang menuju sawah Ama Ringkot.

"Bah.  Ada apa kalian bertiga, bodat-bodat, datang ke sini," sambut Ama Ringkot.  

"Mau bayar tunda ke kakek bodat." Hampir saja ujaran itu terloncat dari mulut Poltak.

"Mau menyerahkan tunda, Ompung," jawab Poltak sesantun mungkin.  Adat Batak memang keterlaluan. Anak kecil dipaksa harus santun kepada orang tua yang tutur katanya tak santun.

"Oh, iya.  Lain kali jaga kerbaunya, ya. Sini kalian."

Tiga sekawan itu saling pandang satu sama lain. Takada yang mau bergerak mendekati Ama Ringkot. 

Saling tahu isi hati, serentak bertiga meletakkan gabah bayaran tunda, lalu seketika balik kanan siap kabur.

"Lari!"  Poltak berteriak memberi aba-aba. 

Ketiganya lari berlompatan dari satu ke lain pematang sawah.  Melepaskan diri dari teror bau nafas Ama Ringkot.

"Oi, bodat! Jangan lari! Makan dulu! Masih ada gulai ayam!"  Ama Ringkot berteriak.

Demi mendengar tawaran gulai ayam, Poltak, Binsar dan Bistok mendadak berhenti.  Bertiga saling pandang.  Tiga jakun kecil turun naik, meneguk liur terbit. (Bersambung).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun