Hotman membagi hasil panen gorat. Poltak, Binsar, Bistok, Togu, Ramot dan Marihot, masing-masing mendapat satu hadang-hadangan penuh. Hotman sendiri membawa sekarung penuh. Nanti akan dibagi-bagi pada warga Panatapan yang tak ikut panen ke hutan. Â Itu prinsip sama rata sama rasa. Masam sama mules, manis sama woles.
"Kresek, kretak," bunyi dedaunan dan ranting patah terinjak di lantai hutan sebelah timur, segaris  jalur penyeberangan harimau di ekor lembah Siarimo. Rombongan itu saling pandang satu sama lain. Lagi, wajah-wajah kembut.
"Ayo, jalan, cepat. Jangan ada suara," Hotman berbisik, memimpin rombongan bergegas pulang. Â
"Kretak," bunyi ranting remuk terinjak terdengar lagi. Semakin mendekat. Â Langkah-langkah kaki dipercepat.
"Lari!" Hotman berbisik tajam. Tujuh pasang kaki serentak bergerak seperti melayang di atas tanggul tali air. (Bersambung)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H