Lalu bagaimana dengan istilah "pekan seni-budaya" dan "Pekan Raya Jakarta"? Â Jelas "pekan" di situ menunjuk pada "pasar", atau kegiatan "memasarkan" (karya seni-budaya, komoditas/barang). Â Tak ada batasan durasi pelaksanaannya harus sepekan atau seminggu (7 hari). Â Pekan Raya Jakarta itu berminggu-minggu lamanya.
Baca juga : Manusia dan Seni Budaya
Begitu pula dengan istilah "minggu tenang", saat mau ujian sekolah atau mau Pilpres. Â Lamanya bisa 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan 10 hari atau lebih.
Lalu bagaimana dengan istilah pekan-pekan? Nah, ini istilah untuk angkutan pedesaan di Tanah Batak yang wara-wiri mengangkut penumpang dari dan ke pekan pada hari pekan besar. Kalau di Kupang, NTT dan Makasar, Sulsel disebut pete-pete.
Catatan ini saya tulis karena sudah kadung janji kepada rekan Khrisna Pabichara untuk menyampaikan perbedaan pendapat. Â Tadinya saya mau tulis dalam bentuk humor. Tapi tidak jadi, karena ini bukan artikel serius. Humor itu serius (pakai) banget, lho.(*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H