Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Bibir Bu Tejo Meluluhkan Pebrianov

23 Agustus 2020   20:42 Diperbarui: 23 Agustus 2020   21:31 1020
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Baguskah bibir Bu Tejo?"

Itu pertanyaan kwaliteit istimewa dari Pebrianov dalam artikel pertamanya, "Kebakaran Gedung Kejaksaan Agung di Layar Bu Tejo" (K.23/8/20) setelah sewindu menghilang.

Begitu Pebrianov nongol, nulis artikel, langsung nembus Artikel Utama. Semprul, memang.

Tapi itu bukti Admin K sangat sayang kepada Kompasianer "tua" yang gemar menghilang.

Tesis Pebrianov, harus diakui, memang cihuy. Bu Tejo itu representasi kita, katanya. Termasuk di situ, terutama, Pebrianov sendiri.

Maksudnya, representasi netizen yang lebih perduli pada "kebetulan" ketimbang "kebenaran".  

Kebetulan ada isu seksi di internet, langsung viralkan. Soal kebenarannya, urusan belakang. Stok meterai berlimpah.

Semboyan netizen: kebetulan dulu, kebenaran kemudian.

Begitulah. Kata Bu Tejo, yang bikin internet itu orang pinter, jadi isinya pasti bener. Jangan ragu menyebarluaskannya.

Organ tubuh yang terpenting di zaman ini adalah jemari dan bibir.  Jemari untuk viralisasi di media sosial, bibir untuk amplifikasi di ruang publik.

Bibir Bu Tejo di "Tilik" itu adalah instrumen amplifyer kwaliteit wahid. Sejatinya, tokoh utama film itu adalah bibir Bu Tejo.

Baguskah bibir Bu Tejo?

Embuh! Itu urusan Pak Tejo yang menilainya.

Yang jelas, bibir Bu Tejo sakti. Hanya bibir Bu Tejo yang bisa meluluhkan hati Pebrianov. Sehingga dia keluar dari gua pertapaannya. Turun gunung ke kancah Kompasiana.

Tapi, sejujurnya, strategi Pebrianov itu memang jitu. Menghilang dari K selama 8 bulan. Begitu nongol, artikelnya langsung di-AU-kan Admin K.  

Kerinduan rupanya bisa bikin Admin K menjadi murah hati.

Baiklah kalau begitu. Saya akan mengikuti strategi Pebrianov demi label AU. 

Saya akan menghilang sewindu, menunggu bibir baru yang lebih dahsyat.(*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun