Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Kritik Kenthir kepada Tukang Kritik KAMI

20 Agustus 2020   18:15 Diperbarui: 20 Agustus 2020   18:39 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekali lagi, demikian Poltak, nama Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia bisa menjadi teladan. Analisis DM-nya: kesatuan aksi, aksi mahasiswa, mahasiswa Indonesia.  

Seratus untuk mahasiswa tahun 1965. Limapuluh untuk para mantan mahasiswa di tahun 2020.

"Sok tahu kamu, Poltak, Nanti kamu dimarahi Khrisna Pabichara, lho." Saya mengingatkan Poltak.  

"Lho, kalau saya benar,  buktikanlah. Kalau saya salah, mengapa Khrisna harus marah?" Jawab Poltak retorik emosional, bikin saya bingung. Rasanya ada yang salah dengan logika Poltak.

Untuk menghalau bingung, saya menyeruput kopi yang diseduhkan Poltak untukku. 

"Tapi ada benarnya," pikirku sedikit lebih jauh, "kalau bikin nama kelompoknya saja kacau, bagaimana saya bisa percaya pada teriakan para tukang kritik itu?"  

Apakah, misalnya nih, saya layak percaya pada kritik "Jokowi itu pro-China" yang dilontarkan seseorang yang menyebut dirinya Ricky Girang? (Ntar dia bilang pula istrinya Tante Girang.)(*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun