[Kisah Kecil 1]
Suatu hari Pastor Frans berkunjung ke rumah Poltak, seorang umat parokinya yang sudah delapan hari Minggu tidak hadir Misa di gereja. Pastor tahu karena Poltak biasanya selalu duduk di bangku baris ketiga dari depan, di sebelah kiri dari altar.Â
"Oh, Romo, aduh, karunia apa ini, dikunjungi Romo. Â Silahkan masuk, Romo," Â sambut Poltak saat Pastor Frans tiba di depan pintu rumahnya. Â "Apa kabar Pak Poltak, sehat?" Romo Frans menyapa sambil membuka sepatu-sandalnya.
"Romo, tidak usah buka sepatu-sandalnya. Dipakai saja. Â Lantai rumah kotor, soalnya," Poltak mempersilahkan Romo Frans agar tetap pakai sepatu-sandal.
"Karena itulah, Pak Poltak. Â Saya takut sandal saya nanti jadi kotor," balas Romo Frans dengan mimik serius, sambil tetap meloloskan sepatu-sandal dari kakinya.
"Betul juga," pikir Poltak kenthir. "Kaki kotor dicuci bersih lagi, sepatu-sandal kotor dicuci risikonya rusak."
[Kisah Kecil 2]
Suatu hari MR, seorang mantan anggota DPR RI, naik pesawat terbang rute Gorontalo-Makasar-Jakarta. Dia dalam satu rombongan dengan Wakil Ketua Komisi III DPR RI. Â
Ketika pesawat mendarat di Makasar dan melakukan isi-ulang bahan bakar, MR dan sejumlah penumpang tujuan Jakarta yang tetap berada di dalam pesawat, menggunakan teleponnya untuk berbicara dengan seseorang.
Sesuai SOP penerbangan, Mbak Pramugari mengingatkan MR agar tidak mengaktifkan telepon.  Bukannya menon-aktifikan teleponnya, MR malah mengaktifkan anger mode.  Mbak Pramugari yang santun langsung  kena semprot mantan anggota DPR.
Seorang pejabat KPK, namanya NP, mengingatkan MR agar tidak memarahi Mbak Pramugari yang sudah menjalankan tugas dengan baik.