"Kamu siapa!" bentak MR yang rupanya belum pernah dipanggil KPK.Â
"Saya penumpang pesawat ini dan oleh karenanya wajib mengingatkan sesama demi keselamatan bersama," jawab NP yang tidak kenal semua mantan anggota DPR.
"Saya di sini bersama Wakil Ketua Komisi III DPR RI!" Â Bentak MR berkelanjutan karena Wakil Ketua Komisi III DPR RI rupanya tidak melarang penggunaan telepon di dalam kabin pesawat.
[1 Butir Etika]
Pepatah tua mengingatkan, "Di situ kaki berpijak di situ langit di junjung."Â Â
Sederhananya, jika kita bertamu ke tempat orang lain, maka kita harus mematuhi etika yang berlaku di tempat orang lain itu.
Itu satu butir kecil etika sosial yang mestinya sudah diajarkan orangtua yang beradat kepada anak-anaknya. Itu etika dasar penghargaan dan penghormatan kepada orang lain.
Melanggar etika itu berarti kalau bukan penjajah, ya, penjahat. Â Hanya penjajah dan penjahat yang memaksakan aturannya sendiri kepada orang yang didatangi atau disatroninya.
Etika "melepas alas kaki di rumah orang" sudah mendarah daging dalam diri Pastor Frans [Kisah Kecil 1]. Â Karena itu dia menolak untuk menggunakan sepatu-sandalnya memasuki rumah Poltak.Â
Jika kita bertamu ke kediaman seseorang, maka etikanya kita melepas alas kaki sebagai tanda penghormatan.Â
Etika tersebut tertera pada setiap ambang pintu rumah. Â Memang tidak dapat dilihat dengan mata lahiriah, melainkan dengan mata bathin.