Saya yakin Pak Tjip sedang terpingkal-pingkal mengetahui kekualatan ini. Â Mungkin sambil berkata, "Makanya jangan nantangin orang tua. Â Kualat, loe." Â "Ha ha ha," ini saya yang tertawa, bukan Pak Tjip. Â Pak Tjip sedang ditegur Bu Lina karena nyaris tersedak mie instan. Â Nasihatnya, dengan bonus cubitan, Â "Jangan ketawa saat makan mie instan!"
Atas kesialan mendapatkan angka 888 ini, saya harus meminta maaf kepada Pak Tjip karena telah kualat menantangnya ikut perlombaan 17 Agustus yang tidak berkeadilan.  Terimakasih juga kepada rekan Katedrarajawen dan Rudy Gunawan yang telah mengingatkan saya soal keanehan ini, langsung maupun tak langsung.  Kesialan itu perlu, untuk mengingatkan kita agar  tetap andap asor, walau rasanya begitu menyakitkan, sehingga kita tergoda mencari "kambing hitam untuk disate".(*)
*)Sampai pukul 12.30, atau 50 menit setelah artikel ini tayang, jumlah artikel di akun FT masih tercatat 888. Â Padahal sejak kemarin, atau sebelum artikel ini tayang, jumlahnya sudah 888. Â Ini kerjaan siapa, coba. (Catatan pk. 12.32)
**)Bagaimana caranya seorang kompasianer, Jefry Kurniawan bisa menerakan 4 rating yang sama  pada artikel ini? (Catatan pk. 12.35)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H