Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Jemu Menanti Artikel Nomor 888

13 Agustus 2020   09:14 Diperbarui: 13 Agustus 2020   11:43 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau diibaratkan Perlombaan Agustusan, Pak Tjip itu ikut lomba lari marathon sedangkan saya ikut lomba sepeda lambat.  Pak Tjip butuh stok nafas banyak untuk modal ngos-ngosan, sedangkan saya hanya perlu banyak-banyak tahan nafas agar sepeda gak ngegubrak. 

Saya pastikan Pak Tjip akan iri  padaku, karena dia belum pernah ikut lomba sepeda lambat di momen Agustusan.

Saya sungguh jemu menunggu artikel Felix Tani nomor 888, sejemu juri lomba sepeda lambat yang ketiduran menunggu pemenang tiba di garis finis. Segala yang lelet itu memang bikin jenuh, kecuali meleletkan upil di punggung teman sekelas yang duduk persis di depan. Ah, nostalgia jorok tapi  bahagia di masa Sekolah Dasar.

Satu-satunya masalah yang masih mengganjal adalah soal apakah saya akan menulis artikel untuk Artikel Utama (AU) atau Bukan Artikel Utama (BAU)?  Tampaknya saya akan menulis artikel BAU yang dibenci Admin K tapi digemari Kompasianer.  

Artikel BAU itu pasti artikel kenthir yang bisa bikin senang hati Kompasianer tua seperti Pak Tjip dan Bu Lina, tapi bisa bikin radang hati Kompasianer muda seperti Rudy Gunawan dan Reba Lomeh.  

Ya, begitulah, bikin senang hati orang tua banyak pahalanya, bikin radang hati orang muda banyak serapahnya. Begitu nasihat orangtua kenthir yang gak ada bijaknya barang secuil pun. Tapi, saya suka nasihat itu. Manusiawi banget, gitu, lho!(*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun