Jadi, untuk menyimpulkan, inilah alasan Poltak mau membeli celana bolong, termasuk kategori barang rusak: Â unik, estetis, bersejarah, dan murah. Â Harga murah, Rp 10,000, itu adalah karunia untuk "orang baik". Â Lazimnya orang bayar mahal untuk barang "unik, asli, estetis, bersejarah". Â Sekalipun itu dalam keadaan rusak.
***
Poltak memang kerap dihadapkan pada pilihan beli barang baru atau barang bekas (yang pasti sudah pernah rusak)? Â Keputusannya tergantung pada jenis barang yang hendak dibeli.
Untuk lemari, Poltak lebih suka beli barang bekas yang sudah ada rusaknya (tapi kemudian diperbaiki). Â Alasannya, ya, itu tadi: unik, asli, estetis, bersejarah. Â Selain itu bahan bakunya sangat bagus: jati tua yang terbilang langka dan mahal harganya.
Tapi untuk barang perabot elektronik sehari-hari, Poltak sudah pasti memilih barang baru. Barang elektronik tua yang sudah pernah rusak, pasti rewel dan banyak penyakitnya. Â Itu ibarat pria muda menikah dengan nenek-nenek, atau gadis muda menikah dengan kakek-kakek, cuma dapat rewel dan penyakitnya.Â
Begitulah. Â Setiap orang tentu punya alasan sendiri untuk beli barang rusak (yang sudah diperbaiki atau akan diperbaiki sendiri). Â Tapi ada satu alasan umum: "nilai khusus" yang melekat pada barang itu.
Saya pikir, "nilai khusus" itu jugalah yang menjadi alasan utama seorang pemuda mau menikahi seorang janda, atau seorang pemudi sudi menikahi seorang duda.(*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H