Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hikmah Covid-19, Gereja Katolik "Buka Pintu" ke Ruang Publik

11 Juni 2020   14:10 Diperbarui: 11 Juni 2020   18:24 802
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum masa pandemi Covid-19, Gereja Katolik mungkin terbilang misteri bagi umumnya umat beragama lain, khususnya Islam, Hindu dan Budha. 

Tidak banyak yang diketahui umat Non-Katolik tentang ajaran, liturgi, dan rumah ibadah Gereja Katolik. Atau, mungkin ada yang sudah merasa tahu, tapi sebenarnya pengetahuannya sesat.

Masa pandemi telah memaksa Gereja Katolik untuk melaksanakan peribadatan online, terutama secara live streaming lewat saluran Youtube. 

Cara tersebut memfasilitasi umat Katolik untuk beribadah di dalam rumah masing-masing.  Itu sesuai protokol Covid-19 yang menganjurkan warga "ibadah di rumah".

Sekurangnya kini ada dua jenis ibadah yang diikuti umat Katolik di Indonesia secara live streaming di rumah yaitu Perayaan Ekaristi dan Devosi.  

Pada saat bersamaan, ibadah itu juga terbuka ke ruang publik, dapat disaksikan oleh umat Non-Katolik di seluruh  Indonesia. Umat Non-Katolik kini bebas menyaksikan "isi perut" Gereja Katolik di saluran Youtube.

Saya akan jelaskan secara singkat dulu dua jenis ibadah tadi. Setelah itu, nanti di akhir, saya akan mendiskusikan implikasi keterbukaan itu.

***
Ekaristi Kudus. Ibadah Misa atau Perayaan Ekaristi Kudus adalah "pemanggungan" kembali, sekaligus peneguhan kembali inti iman Katolik yaitu "Penebusan Umat Manusua dari dosa oleh pengorbanan Tubuh dan Darah Kristus di Kayu Salib."  

Perayaan Ekaristi itu adalah pernyataan iman Katolik akan Allah Tritunggal Maha Kudus. Selalu diawali dan diakhiri dengan tanda kemenangan atas dosa atau maut: "Atas Nama Bapa, Putera dan Roh Kudus. Amin."

Inti Misa Kudus itu adalah Konsekrasi yaitu pengkudusan roti hosti dan anggur menjadi "Tubuh dan Darah Kristus." Konsekrasi ini memperingati momen "Perjamuan Terakhir", pada malam sebelum Yesus ditangkap, disiksa, lalu disalibkan sampai wafat, sebelum kemuduan pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati.

Umat Katolik percaya, setelah dikonsekrir, maka hosti dan anggur telah berubah menjadi Tubuh dan Darah Kristus. Seperti dinyatakan Kristus pada Malam Perjamuan Terakhir: "Inilah TubuhKu yang diserahkan bagimu. Inilah DarahKu yang ditumpahkan bagimu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun