Mungkin karena warga asli Gang Sapi tidak pernah bepergian lebih jauh dari ujung gang.
Juga mungkin karena migran asal Jawa Barat dan Jawa Tengah sudah pulang ke kampung masing-masing dan belum kembali lagi.
Paling jauh warga Gang Sapi, terutama ibu-ibu, belanja kebutuhan sehari-hari ke pasar tradisional. Entah punya keahlian apa mereka, sehingga sampai hari ini masih pada sehat-sehat saja.
Mungkin mentalitas warga Gang Sapi perlu dicontoh juga. Pandemi Covid-19 silahkan datang, PSBB silakan perpanjang, Anies boleh ngomong apa saja, tapi semua itu jangan sampai merampas "kemerdekaan kita".
Hidup gembira adalah kunci sehat. Kegembiraan warga Gang Sapi adalah kumpul-kumpul bergosip.
Semakin gosip, semakin gembira, semakin kebal Covid-19 rupanya. Gang Sapi sepertinya adalah ikon "tetap sehat dan aktif di tengah pandemi."
Ada yang tertarik pindah mukim ke Gang Sapi that never sleep?(*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H