Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Surat Rahasia Covid-19 untuk Presiden Jokowi

27 Mei 2020   16:41 Diperbarui: 27 Mei 2020   19:44 1208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak tebantahkan karena aku membaca indikasi pelibatan polisi dan tentara untuk memastikan perintah halus itu terlaksana secara efektif di lapangan. Jika ini terjadi maka habislah riwayatku di Indonesia.

Aku tahu para penunggang Covid-19 pasti akan berteriak lantang menentang Pak Jokowi.  Tapi aku tahu juga, sekali gaya pemimpinan "perintah halus kepemimpinan otoriter" diterapkan, Pak Jokowi tak akan surut sampai tercapai kondisi masyarakat yang sehat secara klinis (bebas Covid-19) dan sehat secara ekonomi sekaligus.

Pada akhirnya teriakan para penunggang Covid-19 hanya akan menjadi suara yang berseru-seru di padang gurun. Hanya kadal gurun yang akan mendengarnya tanpa paham artinya.

Tapi di tengah kecemasanku ini, aku masih berharap pada Jakarta sebagai "the last resort". Aku dengar gubernurnya bukan seorang tipe pemimpin melainkan pemimpi.  Jika itu benar, maka aku masih ada ruang bertahan di Jakarta. Dari kota ini mungkin aku bisa menyusun strategi serangan gelombang kedua.

Pak Jokowi, aku pikir surat ini sudah terlalu panjang.  Lagi pula, lama-lama isinya lebih terasa sebagai curhatan ketimbang ancaman. Padahal surat ini awalnya aku niatkan sebagai ancaman kemanusiaan.

Ijinkan aku menutup surat ini dengan harapan semoga Pak Jokowi tetap sehat walafiat.   Sebab musuh terbaik bagiku adalah manusia yang sehat.

Salam sehat selalu. Dari aku, Covid-19.

Jakarta, 27 Mei 2020.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun