"Awas! Ada corona berkeliaran!" Seseorang berteriak histeris. Â Diikuti teriakan massa. Â Lalu hujan batu merajam. Â
"Enyahlah ke tempat asalmu!" Bergema teriak kasar mengusir.
Lelaki itu pergi tertatih. Â Luka tubuh semakin parah berdarah. Â Tanah berubah merah.
Dia melangkah pulang ke tempat asal. Ke Golgota. Tergantung di kayu salib. Dikawal dua penjahat tersalib di kiri dan kanan.
Hari itu hari Jumat. Â Seorang Lelaki kelaparan, haus, lalu mati terpaku di salib. Â
Dia Putera Manusia. Disalibkan untuk manusia. Tapi hadirNya ditolak manusia.(*)
*)Jakarta, 10 Mei 2020. Sebuah refleksi Jumat Agung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H