Struktur APBD adalah cermin kekuatan atau kelemahan gagasan pembangunan di suatu daerah.
Ada kecenderungan bahwa Pak Anies impulsif dalam menata kota atau membangun Jakarta. Tiba-tiba ada ide menjadikan jalan Kalibaru Tanah Abang untuk lokasi PKL, misalnya.Â
Atau tiba-tiba ada ide untuk menggambar dan mewarnai pilar-pilar dan tembok kota. Atau mendadak ada ide menggunduli JPO demi membahagiakan pecinta selfie. Atau menggusur pohon yang tumbuh di tengah trotoar akibat pelebaran trotoar.
Memang tindakan-tindakan impulsif itu cenderung kontroversial, dibungkus dengan narasi indah, sehingga cepat memancing reaksi luas yang selalu menempatkan Pak Anies di pusaran pemberitaan.
Tapi saya pikir bukan tugas gubernur untuk selalu diberitakan untuk hal-hal yang kontroversial. Itu kebiasaan selebritas terutama selebritas yang minus prestasi. Kecuali obsesi Pak Gubernur memang cuma untuk menjadi "pusat pemberitaan".Â
Jadi Pak Anies, tolonglah dalam sisa periode lima tahun pemerintahan Jakarta ini lebih fokus pada peningkatan kesejahteraan sosial-ekonomi warga Jakarta. Cukuplah sudah memoles-moles fisik kota. Mulailah masuk pada isu-isu sosial-ekonomi, isu manusia Jakarta.
Bukankah dulu Pak Anies getol mengkritik pembangunan Jakarta yang mengedepankan fisik dan melupakan manusia?
Demikian catatan dari saya, Felix Tani, petani mardijker, sudah mulai penat menunggu gagasan dan implementasi pembangunan manusia Jakarta seutuhnya dari Pak Anies.(*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H