Karena ukurannya yang raksasa, juga usia tuanya, penghuni komplek pegawai SHS Sukamandi lazimnya bilang pohon asem buto itu sangat angker. Beredar rumor tentang banyaknya mahluk halus yang tinggal di situ.
Seorang pegawai SHS, yang rumahnya berhadapan dengan pohon itu, berusaha meyakinkan saya bahwa asem buto itu adalah kraton kerajaan mahluk halus di Sukamandi. Pokoknya, diklaim, pohon tersebut sangat angker. Klaim yang tidak guna dibantah. Tapi juga tidak perlu diterima sebagai fakta.
Ketimbang sibuk membicarakan keangkerannya, lebih baik menggali manfaat darinya. Tidak banyak yang tahu bahwa asem buto itu sarat manfaat.
Penelusuran informasi di Wikipedia menunjukkan bahwa hampir semua bagian pohon ini bermanfaat. Kulitnya yang tahan api sangat baik untuk serat bahan pembuat tali dan pakaian. Daunnya bermanfaat untuk obat herbal dan bumbu masak. Bisa juga dikonsumsi langsung sebagai lalapan segar, rasanya seperti kemangi (basil).
Rasa buah agak asam segar mirip jeruk. Itu sebabnya pohon ini dinamai asem buto (asem raksasa). Buah baobab ini kaya vitamin C, potassium, karbohidrat, dan phosfor. Bisa dikonsumsi segar, atau terlebih dahulu diolah dan dimasak, atau dikeringkan untuk dijadikan tepung bahan makanan.
Batang baobab atau asem buto ini juga tak kurang manfaatnya. Ukuran batang yang sangat besar, bisa mencapai diameter 11 meter dan tinggi 30 meter, dapat menyimpan air dampai 120,000 liter.
Air ini digunakan untuk bertahan hidup selama musim kering, dambil juga daunnya digugurkan sampai meranggas, untuk meminimalkan penguapan. Penduduk Afrika terbiasa memotong ranting baobab, atau menetak batangnya, untuk mendapatkan air minum.
Bagian dalam batang asem buto tua kosong (growok), membentuk ruang besar. Di Afrika lubang pohon ini dimanfaatkan sebagai tempat tinggal atau bahkan tempat usaha. Atau jika tidak dimanfaatkan manusia, lazim dimanfaatkan hewan liar sebagai sarang. Lubang pohon asem buto di Sukamandi misalnya dimanfaatkan luwak/musang, berang-berang, biawak, bahkan ular sebagai sarang. Â
Tambahan usia pohon ini sangatlah panjang, bisa mencapai ribuan tahun. Baobab tertua, sekitar 6,000-an tahun terdapat di Limpopo, Afrika Selatan. Tingginya 22 meter, diameter batang 15.9 meter, dan lingkar batangnya mencapai 47 meter. Lubang dalam batang pohon itu dimanfaatkan sebagai ruang pub, dikenal sebagai "The Big Baobab Pub".