Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Tafsir Kemarahan Jokowi: Ganti Direksi PLN!

8 Agustus 2019   17:14 Diperbarui: 8 Agustus 2019   18:51 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jokowi di Kantor Pusat PLN Jakarta, Senin 5 Agustus 2019 (Foto: liputan6.com/angga yuniar

Karena itu agar "jangan terulang kembali" kepadaman seperti itu, maka solusinya adalah "Ganti segera Direksi PLN.  Pilih Dirut dan Direktur yang profesional. Jalankan prosedur baku industri kelistrikan dengan disiplin ketat".

Jadi dengan "tindakan dan perkataan kemarahannya" Jokowi sejatinya telah mengatakan kepada Direksi PLN, "Aja rumangsa bisa nanging bisa rumangsa". Jangan merasa sudah "pintar" sehingga merasa mampu menjadi direksi.  Bisalah merasa bahwa sejatinya tak mampu, terbukti dari jepadaman listerik, sehingga sepantasnya jika lengser dari jabatan direksi.

Saya tak hendak mengklaim bahwa tafsir di atas mutlak benar.  Tapi berdasar kemampuan saya menerapkan metode "pelukisan mendalam" Geertzian, begitulah tafsir yang dapat saya kemukakan.  Boleh setuju, boleh tidak.

Saya, Felix Tani, petani mardijker, perlu listrik yang stabil untuk aplikasi pertanian cerdas menuju Pertanian 4.0.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun