Karena itu agar "jangan terulang kembali" kepadaman seperti itu, maka solusinya adalah "Ganti segera Direksi PLN. Â Pilih Dirut dan Direktur yang profesional. Jalankan prosedur baku industri kelistrikan dengan disiplin ketat".
Jadi dengan "tindakan dan perkataan kemarahannya" Jokowi sejatinya telah mengatakan kepada Direksi PLN, "Aja rumangsa bisa nanging bisa rumangsa". Jangan merasa sudah "pintar" sehingga merasa mampu menjadi direksi. Â Bisalah merasa bahwa sejatinya tak mampu, terbukti dari jepadaman listerik, sehingga sepantasnya jika lengser dari jabatan direksi.
Saya tak hendak mengklaim bahwa tafsir di atas mutlak benar. Â Tapi berdasar kemampuan saya menerapkan metode "pelukisan mendalam" Geertzian, begitulah tafsir yang dapat saya kemukakan. Â Boleh setuju, boleh tidak.
Saya, Felix Tani, petani mardijker, perlu listrik yang stabil untuk aplikasi pertanian cerdas menuju Pertanian 4.0.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H