Perlu Revisi
Dapat disimpulkan sistem e-katalog benih berpotensi menjadi faktor pembatas pertumbuhan dan perkembangan industri benih nasional karena, pertama, cenderung mengukuhkan persaingan "tidak sehat".Â
Kriteria kelulusan e-katalog (kualifikasi, teknis, harga) cenderung memihak produsen besar, sehingga membatasi peluang produsen kecil/menengah ikut tumbuh dan berkembang di jalur pasar pemerintah.Â
Kedua, penetapan harga rendah e-katalog berpotensi disinsentif untuk investasi inovasi teknologi benih unggul modern, sehingga status swasembada pangan nasional akan terancam oleh penggunaan teknologi benih usang dengan produktivitas rendah.Â
Karena itu revisi sistem e-katalog benih pertanian sangat mendesak untuk memastikan kebijakan itu menjadi insentif bagi tumbuh-kembang industri benih nasional.
Revisi, didahului evaluasi, hendaknya difokuskan pada, pertama, rasionalisasi syarat-syarat kualifikasi dan teknis untuk memperbesar peluang produsen kecil/menengah, terutama di luar Jawa, untuk masuk ke dalam sistem e-katalog.Â
Kedua, rasionalisasi (kenaikan) harga e-katalog untuk mengakomodasi kontribusi faktor-faktor non-teknis pada pembentukan harga benih sekaligus memberi margin yang memadai bagi produsen agar mampu membiayai riset inovasi peningkatan teknologi benih modern.***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI