No pic(ture means) hoax! Ini bukan aforisme baru sebenarnya. Sebelum teknologi fotografi menjadi perangkat pendukung bagi periset, dulu lazim digunakan teknik gambar atau lukis untuk mengabadikan obyek riset.
Karena  itu  laporan-laporan riset klasik, misalnya biologi dan antropologi, lazim dilengkapi ilustrasi gambar tangan atau lukisan. Untuk memberi bukti  visual tentang obyek atau subyek riset kepada khalayak pembaca.
Di era teknologi digital sekarang, dokumentasi visual untuk sebuah riset sudah terlalu mudah dilakukan. Cukup dengan modal telepon genggam modern, periset sudah bisa mengabadikan obyek atau subyek apa saja yang diperlukan sebagai bukti visual untuk laporan risetnya.
Saya juga begitu. Cukup dengan menggunakan telepon genggam modern tua, saya sudah bisa mengabadikan sejumlah obyek riset yang diperlukan sebagai bukti visual untuk laporan studi kasus selokan Gang Sapi Jakarta.
Beberapa di antaranya dilampirkan  di sini, sebagai bukti visual untuk laporan studi kasus yang sudah saya tuliskan dalam empat bagian di Kompasiana ini.
Di bawah tiap foto saya sertakan keterangan singkat, untuk melengkapi obyek yang sudah bisa dilihat pembaca sendiri.
Dengan penyampaian Appendiks ini, maka laporan studi kasus selokan Gang Sapi Jakarta telah disampaikan lengkap.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H