Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Gaji Megawati Itu Sudah Selayaknya

31 Mei 2018   08:59 Diperbarui: 31 Mei 2018   09:33 685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: Nasional Kompas

Saya tidak   paham mengapa orang lebih mempersoalkan hak keuangan Rp 112.55 juta untuk Megawati selaku Ketua Tim Pengarah BPIP, ketimbang mencoba kalkulasi biaya sosia-ekonomi-politik yang harus dibayar jika terjadi revolusi anti-Pancasila. Coba dihitung, berapa biaya sosial-ekonomi-politik G30S secara keseluruhan? Total jumlah gaji seluruh pejabat BPIP tidaklah seberapa dibanding kemungkinan biaya sosial-ekonomi-politik revolusi anti-Pancasila yang bisa saja terjadi jika tidak diantisipasi dari sekarang.

Sebagai penutup, untuk pelonggar syaraf, tapi bukan "lucu-lucuan", coba bandingkan besaran hak keuangan Megawati selaku Ketua Dewan Pengarah BPIP dengan gaji Ketua TGUPP DKI Jakarta. Gubernur Anies  menetapkan gaji Ketua TGUPP sebesar Rp 51,570,000 per bulan. Angka yang hampir menyamai gaji Presiden Jokowi dan jauh di atas gaji seorang Menteri. Padahal kerjanya cuma membantu Gubernur untuk ngoprak-ngoprak SKPD/Dinas-Dinas agar kerja lebih cepat.

Mengingat besaran  gaji Ketua TGUPP DKI Jakarta itu hampir sekitar setengah dari hak keuangan Megawati, maka bolehlah diajukan pertanyaan, apakah kestrategisan dan urgensi jabatan Ketua Dewan Pengarah BPIB hanya dua kali lipat dari jabatan Ketua TGUPP DKI Jakarta? Silahkan ditimbang-timbang sendiri.

Intinya, gaji Megawati itu sudah selayaknya, kalau berpikir tentang besarnya biaya bila terjadi revolusi anti-Pancasila. Begitu menurut saya, Felix Tani, petani mardijker!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun