Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ketika Sergio Ramos Menjadi "Kambing Hitam" Kekalahan Liverpool

30 Mei 2018   17:35 Diperbarui: 30 Mei 2018   23:26 905
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun Ramos telah menjadi kambing hitam atas dasar sebuah harapan kosong. Harapan bahwa seandainya dia tak menciderai Salah, maka Salah akan mencetak gol kemenangan ke gawang Real Madrid. Ketika harapan itu tidak terwujud, karena Salah terpaksa keluar dari lapangan pada menit ke 35 babak pertama, maka pendukung Liverpool mengkambing-hitamkan Ramos untuk gol yang tidak terjadi dari kaki Salah pada 55 menit sisa waktu pertandingan. Ini memang absurd, tapi begitulah yang terjadi.

Saya bilang absurd karena harapan para pendukung Liverpool atau khususnya penggemar Salah melupakan dua hal. Pertama, sebelum cidera Salah sudah bermain 35 menit dan tidak mencetak satu golpun ke gawang Real Madrid. Lalu apa dasarnya untuk meyakini bahwa dia akan mencetak gol kemenangan pada 55 menit sisa waktu laga? Bukankah harapan serupa juga ditumpukan pada penyerang Real Madrid, Ronaldo, tapi dia tidak mencetak satu golpun ke gawang Liverpool sampai pertandingan usai?

Kedua,  Liverpool adalah sebuah kesebelasan yang saling-dukung satu sama lain. Bukan sebuah konstelasi dimana Mo Salah didukung oleh 10 orang pemain lain, sehingga tanpa Salah maka tak ada Liverpool. Bukan hanya Salah seorang yang bisa menjebol gawang Real Madrid. Pemain lain bisa juga, seperti dibuktikan Mane dengan gol tunggalnya di menit ke 55. Begitu juga di kubu Real Madrid, bukan Ronaldo tapi Benzema dan Bale yang menjebol gawang Liverpool total tiga kali. Lalu apa bisanya penyerang lain Liverpool tanpa kehadiran Salah?

Pendukung Liverpool, juga official dan pemainnya, harus bisa menerima fakta bahwa dalam laga final itu, tim mereka kalah segalanya dari Real Madrid. Coba lihat statistik pertandingan ini (Liverpool : Real Madrid): penguasaan bola 34% : 66%, tembakan 14 : 13, tembakan tepat sasaran 5 : 2, tendangan sudut 9 : 5, dan pelanggaran 5 : 18. Dengan statistik seperti itu, sungguh absurd mengharap Liverpool tampil sebagai pemenang  laga final Liga Champions.

Jadi, para pendukung Liverpool atau Mo Salah, cobalah menilai laga final secara obyektif. Tak ada dasar untuk mengkambing-hitamkan Ramos atas kekalahan Liverpool. Ingat, Ramos bersih dari kartu kuning dalam laga itu. 

Demikian juga,  tak ada dasar menunjuk hidung Loris Karius, kiper Liverpool sebagai kambing hitam yang lain. Sebab berdasar statistik pertandingan,  bisa disimpulkan bahwa 10 pemain lain Liverpool tidak mampu menguasai bola yang mengancam gawang Karius.

Begitu saja, ulasan dari seorang pengagum Lionel Messi.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun