Doa keluarga di makam lazimnya  bertujuan ganda. Pertama, mohon agar arwah mendiang diterima dalam istirahat damai di surgaNya. Kedua, mohon agar anggota keluarga yang ditinggal dikuatkan melangkah di jalanNya, agar kelak arwahnya boleh bersatu dengan mendiang di surgaNya.
Jadi yang dibayangkan saat ziarah, selain kebaikan di masa lalu, juga  persatuan dalam damai kelak di surgaNya. Ini berarti peziarah berdamai dengan kematian, yang pasti menghampirinya juga kelak.
Ziarah kubur dengan demikian sebenarnya melipat masa lalu dan masa depan yang baik, yang damai, pada satu titik waktu kini. Dengan begitu, ziarah sebagai ritus kolektif, bermakna rekonsiliasi dengan masa lalu dan masa datang.
Intinya kematian adalah simpul kebaikan, yang mempertalikan manusia dalam kedamaian, baik dalam kenangan akan masa lalu, maupun dalam impian akan masa datang. Semua itu teralami dalam satu titik ruang dan waktu, di sini dan kini, di suatu ziarah makam.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H