Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Orang Batak, Dolung-dolung Parapat, dan Ombus-ombus Siborong-borong

29 November 2016   08:39 Diperbarui: 29 November 2016   21:41 1117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedangkan dolung-dolung di Parapat dijajakan ibu-ibu dengan cara menyungginya dalam bakul di atas kepala. Sambil berteriak pada penumpang bus, “Dolung inaaang… dolung amaaang…!” (Dolung ibuuu…dolung bapaaak…!)

Sebenarnya bukan hanya orang Medan, atau Sumatera Timur umumnya, yang suka makan ombus-ombus atau dolung-dolung. Warga kota lain yang kebetulan melintas di Siborong-borong kerap juga beli ombus-ombus. Begitu juga yang lewat Parapat, sering beli dolung-dolung.

Sejatinya, lebih dari sekadar kue kerinduan Batak rantau, ombus-ombus sudah menjadi trademark Kota Siborong-borong. Di kota kecil ini bahkan dibangun patung penjaja ombus-ombus lengkap dengan sepedanya sebagai tetenger. Begitu pun dolung-dolung sudah menjadi trademark kota Parapat. Saya berharap suatu saat akan melihat patung ibu penjaja dolung-dolung disunggi dalam bakul di kepalanya di kota itu. Mungkin ada putra Parapat yang tergerak membangunnya?

Jadi, kalau  lewat atau singgah di Siborong-borong, jangan lupa jajan ombus-ombus. Juga kalau kebetulan lewat atau singgah di Parapat, jangan lupa makan dolung-dolung. Kalau tidak, jangan pernah mengaku pernah dari sana, sebab akan dicap pembual besar.(*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun