Tembak langsung. Saya protes penetapan nomine Kompasianer Terbaik yang ditayangkan Admin K kemarin (K.19.9.16).
Oh ya, agar tak menyinggung perasaan siapa pun, saya tak akan menyebut nama.
Tak perlu basa-basi. Mulai dari nomine Best in Special Interest. Saya protes karena tidak ada satu namapun dari Kompasianer spesialis Anti-Ahok. Pada hal kurang spesifik apa minat mereka. Subyek, predikat, dan obyeknya spesifik semua.
Lalu nomine Best in Fiction. Saya protes karena nama Kompasianer penulis fiksi paling menghibur dan paling nrimo sedunia Kompasiana tidak ada di situ. Yang saya maksud adalah seorang Kompasianer super habul pecinta kucing yang artikelnya selalu menghibur tapi tak pernah HL.
Selanjutnya nomine Best in Opinion. Saya protes karena ada seorang nomine saru yang selalu menggunakan jurus “tanpa celana” saat menulis opini untuk Kompasiana. Ini contoh buruk untuk anak-anak yang baru belajar pakai celana. Nanti mereka pikir tanpa celana itu kreatif.
Daftar nomine Best in Citizen Journalism juga saya protes. Mengapa tidak ada nama Kompasianer kondang spesialis Arab cum Anti-Ahok di situ. Nyata sekali Admin K tidak bebas nilai. Berpihak.
Baiklah. Sebelum mengakhiri protes, saya mau tanya. Apa bedanya orang Batak dan orang Jawa?
Biar aku jawab. Orang Jawa, sebelum menyampaikan maksud dan tujuan, ngomong ngalor-ngidul ngetan-ngulon dulu.
Sebaliknya orang Batak. Sampaikan maksud dan tujuan dulu, baru ngomong ngetan-ngulon ngalor-ngidul.
Kali ini saya meniru cara orang Jawa.
Saya hanya ingin menyampaikan protes ini: mengapa nama Kompasianer petani anarkis tidak ada dalam daftar nomine Kompasianer Terbaik itu?
Padahal kurang anarkis, kurang gila, dan kurang ajar apa dia itu. Tak ada yang seanarkis, segila, dan sekurang ajar dia.
Saya yakin Admin K telah pilih kasih di sini. Nomine dipilih dari yang dikasihinya.
Admin K perlu mengklarifikasi soal ini.
Kalau tidak, sebagai rasa solider pada Kompasianer petani anarkis itu, saya akan berhenti ikut Blog Competition (lha wong ga menang).
Saya protes dengan cinta.(*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H