Jangan bilang sulit. Sebab di Kompasiana kerap saya temukan kalimat-kalimat, paragraf-paragraf, atau bahkan keseluruhan artikel, yang masuk kategori plagiat.
Kalau diingatkan, ada saja pembelaan. Misalnya bilang, “Ini kan parafrase. Sah-sah saja, dong.” Ya, memang, sah-sah saja. Kalau menyebut sumbernya, atau tetap memberi tanda kutip pada kalimat atau frasa yang dicontek mentah-mentah.
Tak cukup dengan mengatakan “Tulisan ini terinspirasi oleh ….”. Kalau parafrase, bilanglah itu parafrase. Kalau saduran, katakan itu saduran. Kalau jiplakan, berilah tanda kutip dan sebut sumbernya.
Etika adalah nilai intrinsik dalam sebuah tulisan. Plagiat sama sekali tidak etis. Karena tak mengakui dan menghargai buah pikiran atau karya orang lain.
Tapi kalau mau terus menulis dan menerbitkan artikel-artikel bernilai plagiat di Kompasiana, ya, silahkan saja.
Ayolah kita rame-rame menjadi plagiator. Kita bunuh Kompasiana ini! Puas?(*)
*)Ada baiknya membaca rujukan sederhana ini: Wiradi, Gunawan, 2002, Etika Penulisan Karya Ilmiah, Bandung: Akatiga.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI