Keberadaan kemasan minyak goreng di situ mungkin adalah bagian dari fungsi saung di latar belakang sebagai “rumah” darurat keluarga SAD.
Saya kira, Presiden Jokowi sama sekali tidak menyadari keberadaan kemasan minyak goreng itu. Karena itu, sepenuhnya, beliau tak dapat dipersalahkan.
Yang harus ditegur adalah para petugas protokoler Presiden Jokowi. Harusnya mereka sigap membersihkan lokasi pertemuan Presiden Jokowi dan tokoh-tokoh SAD itu dari setiap benda yang dapat ditafsir “numpang tenar bersama Presiden RI”.
Lain kali, protokoler tolong lebih jeli dan sigap, ya. Tak elok Bapak Presiden kita tiba-tiba jadi “bintang iklan minyak goreng” tanpa sengaja.
Oh ya, mungkin ada yang bilang, “Penulis artikel ini nyinyir amat ngurusin soal remeh-temeh gitu.”
“Ya, emang gitu. Nyinyir ya remeh-temeh, masa iya serius.”(*)
*) Keterangan Gambar: Presiden Jokowi sedang bertemu dengan tokoh-tokoh komunitas Suku Anak Dalam di Jambi (Sumber foto: jawapos.com)