Tapi dalam konteks Kompasiana sebagai media pembelajaran, saya hanya ingin mengatakan bahwa para pembaca emosional sangat berkuasa mendudukkan artikel-artikel yang kurang bermutu, seperti dua artikel saya, di ruang TA.Dalam kasus seperti itu, berarti Kompasiana secara tanpa daya telah menyajikan artikel-artikel “kurang bermutu” bagi khalayaknya. Lalu bagaimana pertanggungjawaban etisnya?
Tentu saya mengharapkan bantahan rekan-rekan Kompasioner terhadap kesimpulan penelitian sederhana itu.Saya akan sangat senang jika ada rekan Kompasioner yang secara meyakinkan berhasil menggugurkan kesimpulan penelitian ini.(*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H