Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Humor Revolusi Mental #051: Bilangan Bulat

11 Januari 2015   20:14 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:21 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Berpikir piktorial ternyata bisa menggelapkan sejumlah anggota dari sebuah himpunan.

Pengalaman Pak Bram tahun 1970, semasa masih kelas 3 SD, telah membuktikan kesimpulan itu.

Pada suatu hari di kelas, saat pelajaran berhitung, Pak Guru Sujati menguji pemahaman siswa tentang bilangan bulat.

"Joko, coba sebutkan contoh bilangan bulat," Pak Sujati menunjuk ke arah hidung Joko, teman sebangku Bram.

"Nol, enam, delapan, dan sembilan, Pak Guru," jawab Joko dengan lantang.

"Bagus! Sekarang kamu, Bram," sambil menunjuk ke arah hidung Bram, "coba terangkan pengertian bilangan bulat."

"Bilangan bulat adalah bilangan yang ada bulatannya," jawab Bram tegas dan lantang pula.

"Hah...!?" Pak Sujati nyaris pingsan mendengarnya.  "Mengapa jawabanmu seperti itu, Bram," lanjutnya setelah nyaris pingsan.

"Iya, Pak. Bilangan-bilangan 0, 6, 8 dan 9 kan semuanya memiliki bulatan, Pak," jawab Bram meyakinkan.

Kali ini Pak Guru Sujati benar-benar dihadapkan pada dilema, mau terbahak atau mau murka?(*)

#Moral revolusi mental-nya: "Terhadap sebuah konsep yang sudah baku, jangan membuat definisi sendiri,  kalau tak ingin kehilangan sejumlah fakta yang relevan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun