M. Teguh Fardiyanto, kesehariannya sebagai Mahasiswa, Prodi Teknik Mesin Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Pancasakti Tegal ini pernah magang di PT BARATA INDONESIA selama 6 bulan dari bulan Juli 2023 -- November 2023. Kegiatan magang ini saya lakukan pada saat menjadi pelajar SMK. Saya bertugas mengoperasikan Mesin Bubut dan Mesin Frais. Impian menjadi ahli mesin pertambangan dengan bekerja di PT PAMAPERSDA NUSANTARA. Komunikasi lebih lanjut bisa melalui IG: @uuhhh17 atau TikTok: @singpentingyakin27
- PENDAHULUAN
- LATAR BELAKANG
Perusahaan Manufaktur adalah sebuah badan usaha yang mengoperasikan mesin, peralatan dan tenaga kerja dalam suatu medium proses untuk mengubah bahan- bahan mentah menjadi barang jadi yang memiliki nilai jual. Semua proses dan tahapan yang dilakukan dalam kegiatan manufaktur dilakukan dengan mengacu pada Standar Operasional Prosedur (SOP) yang dimiliki oleh masing- masing satuan kerja. Di Indonesia sendiri kita pasti sering sekali mendengar kata pabrik atau dalam bahasa inggris disebut factory.Nah, Pabrik adalah istilah penyebutan tempat yang digunakan untuk proses manufakturing atau fabrikasi.
Di kawasan Asia Tenggara, Negara ASEAN-5 merupakan kelompok 5 negara yang meliputi Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand dan Filipina. Negara yang tergabung dalam kelompok ASEAN-5 merupakan negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang paling baik di Asia Tenggara. Pemilihan negara ASEAN-5 sebagai sampel objek dalam penelitian ini diharapkan dapat mewakili Asia Tenggara secara tepat dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dibandingkan negara-negara lainnya yang ada di kawasan Asia Tenggara.
- TUJUAN
Industri manufaktur di Indonesia memiliki peran penting dalam perekonomian, di antaranya menghasilkan produk yang dapat diperdagangkan dan membuka lapangan kerja. Berikut ini adalah beberapa tujuan dan tantangan yang dihadapi industri manufaktur di Indonesia:
* Tujuan
* Meningkatkan penerimaan negara
* Meningkatkan surplus neraca transaksi berjalan
* Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
* Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
* Tantangan
* Masalah logistik yang menyebabkan ketidakefisienan dan perbedaan harga yang tajam antar wilayah
* Ketimpangan tingkat efisiensi dan produktivitas masing-masing subsektor industri manufaktur
* Pemanfaatan dan produktivitas teknologi yang masih relatif rendah
* Sulit memprediksi permintaan produk
* Kesulitan mengontrol persediaan
* Kurangnya tenaga kerja yang berkualitas
* Kesulitan mengelola prospek penjualan
* Masalah di bidang supply and demand
* Tekanan produk impor
- Beberapa solusi untuk mengatasi tantangan tersebut, di antaranya:
* Menggunakan software yang memiliki fitur pelaporan dan data penjualan yang akurat
* Menggunakan aplikasi untuk memantau stok gudang
* Memberikan pelatihan dan pengembangan berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM)
- Perkembangan industri manufaktur
Pertumbuhan ekonomi pada periode ini mencapai 4,95 persen (y-on-y), dengan industri pengolahan menjadi sumber pertumbuhan tertinggi, sebesar yaitu 0,96 persen. Menurut Berita Resmi Statistik yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia didorong oleh aktivitas domestik yang relatif terjaga, termasuk juga pada aktivitas produksi.
Hal ini seperti ditunjukkan oleh Prompt Manufacturing Index (PMI) Bank Indonesia, yang berada pada zona ekspansi sebesar 51,54 persen di Triwulan III -- 2024. Masih bersumber dari Bank Indonesia, pada Triwulan III -- 2024 kapasitas produksi terpakai sebesar 73,13 persen. Peningkatan produksi juga ditunjukkan oleh industri semen yang tumbuh 3,51 persen (y-on-y).
Selanjutnya, industri pengolahan tumbuh didorong oleh permintaan domestik dan luar negeri. Seperti pada industri makanan dan minuman yang tumbuh 5,82 persen dengan ditopang permintaan domestik produk makanan dan peningkatan ekspor produk minuman. Kemudian industri logam dasar yang tumbuh 12,36 persen, sejalan dengan peningkatan permintaan luar negeri untuk logam dasar, khususnya besi dan baja. Sedangkan industri barang logam, komputer, barang elektronik, optik, dan peralatan listrik tumbuh 7,29 persen didorong oleh permintaan luar negeri untuk bahan bangunan dari logam dan komponen elektronik.Di samping itu, belanja modal APBN yang tumbuh 49,51 persen (y-on-y) serta konsumsi masyarakat, salah satunya ditunjukkan oleh penjualan domestik sepeda motor tumbuh 11,96 persen (y-on-y), juga turut mendukung pertumbuhan ekonomi. "Meski demikian, kami berpendapat, pertumbuhan sektor manufaktur bisa lebih bagus apabila semua regulasi yang dibutuhkan tersedia, khususnya yang berkaitan dengan lartas dan safeguards," kata Menperin.Pada hasil survei Indeks Kepercayaan Industri (IKI) 2024 Oktober 2024, terjadi peningkatan persentase pelaku usaha yang merasa optimis dan stabil menjadi 95,1%, dengan 73,3% pelaku usaha menyatakan optimisme terhadap kondisi usaha mereka. Angka ini naik 1,8% dibandingkan September 2024. Keyakinan mayoritas pelaku usaha ini didasarkan pada beberapa faktor, termasuk kebijakan pemerintah baru yang akan mendukung kondisi pasar dan iklim produksi yang lebih baik.Untuk mendukung pertumbuhan sektor industri, Kemenperin mengusulkan pengembangan pelabuhan Sorong, Bitung, dan Kupang sebagai entry point bagi produk impor, yang telah ditetapkan sebagai salah satu program prioritas guna mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional.
- Sektor - Sektor Utama
Sektor-sektor utama yang termasuk dalam industri manufaktur adalah otomotif, elektronik, tekstil, dan makanan dan minuman:
- Otomotif : Salah satu industri manufaktur pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi tinggi dalam proses produksinya.
- Elektronik : Salah satu sektor utama yang akan memasuki industri 4.0.
- Tekstil : Salah satu sektor tertua struktur manufakturnya di Indonesia dan salah satu industry yang berkembang.
- Makanan dan minuman : Salah satu industri yang berkembang pesat di Indonesia karena didorong oleh peningkatan konsumsi rumah tangga.
Manufaktur adalah proses produksi barang dalam skala besar dengan menggunakan mesin, peralatan, dan tenaga kerja. Manufaktur mencakup berbagai sektor, termasuk industri kimia dan dasar, industri garmen dan tekstil, industri alat dan mesin berat, industri logam, industri dengan basis plastik, dan industri farmasi.
- Faktor Pendorong Perkembangan
1. Kebijakan Pemerintah: Pemerintah serainkan peran penting dalam mendorong perkembangan sektor- sektor ini melalui berbagai kebijakan. Subsidi dan insentif pajak dapat membantu perusahaan dalam sektor- sektor tersebut untuk mengurangi biaya produksi dan meningkatkan daya saing mereka di pasar global. Selain itu, pengembangan infrastruktur seperti jalan pelabuhan, dan bandara dapat memfasilitasi distribusi produk dan meningkatkan akses ke pasar.
Contohnya : - President & Chief Executive Officer PT Mitsubisi Motors, Takao Kato mengatakan keberhasilan mereka mencapai produksi 1 juta unit kendaraan merupakan sebuah perjalanan Panjang yang beriringan dengan dukungan pemerintah.
- PT Pupuk Indonesia (Persero) berhasil masuk peringkat ke-71 dalam daftar 500 perusahaan terbaik ASEAN versi Fortune Southeast Asia 500 berkat pendapatan Rp79,2 triliun pada tahun 2023. Keberhasilan ini adalah hasil kerja keras dan inovasi seluruh tim Pupuk Indonesia, yang juga berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.
2. Investasi Asing: Masuknya investasi dari negara-negara maju dapat memberikan dorongan signifikan bagi perkembangan sektor-sektor ini. Investasi asing dapat membawa teknologi baru, pengetahuan manajemen, dan modal yang diperlukan untuk ekspansi dan modernisasi. Selain itu, investasi asing juga dapat membuka peluang kerja baru dan meningkatkan produktivitas melalui peningkatan kapasitas produksi.
Kedua faktor ini, baik kebijakan pemerintah maupun investasi asing, sering kali saling melengkapi dan bersama-sama menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan sektor-sektor ekonomi utama. Kebijakan pemerintah yang mendukung dapat menciptakan stabilitas dan kepastian yang diperlukan untuk menarik investasi asing, sementara investasi asing dapat membantu mewujudkan visi kebijakan pemerintah tersebut.
- Daya Saing Global
Inovasi produk merupakan salah satu kunci untuk meningkatkan daya saing global, termasuk dalam menghadapi persaingan dengan produk impor:
- Memenuhi kebutuhan konsumen : Produk yang inovatif dapat memenuhi kebutuhan dan preferensi konsumen yang terus berkembang.
- Membedakan diri dari pesaing : Perusahaan yang berfokus pada inovasi dapat membedakan diri dari pesaing, yang berdampak pada peningkatan penjualan dan loyalitas pelanggan.
- Menciptakan keunggulan kompetitif : Inovasi dapat membantu perusahaan menciptakan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.
- Mengurangi biaya operasional : Inovasi teknologi dapat membantu UMKM mengurangi biaya operasional mereka.
Beberapa strategi inovasi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan daya saing global, di antaranya:
* Mengembangkan produk dan layanan baru
* Mengoptimalkan proses operasional
* Memanfaatkan teknologi digital
* Membentuk kemitraan strategis
* Berinovasi dalam model bisnis
* Meningkatkan keterampilan SDM
* Menembus pasar internasional
Â
- Kesimpulan
Perkembangan industri manufaktur di Indonesia dalam beberapa dekade terakhir menunjukkan tren yang signifikan, didorong oleh berbagai faktor ekonom kebijakan pemerintah. Berikut adalah kesimpulan dari perkembangan tersebut:
-Pertumbuhan Ekonomi yang Stabil: Industri manufaktur telah menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia, menyumbang sebagian besar dari PDB dan lapangan kerja. Pertumbuhan ekonomi yang stabil selama bertahun-tahun mendorong ekspansi industri ini.
-Investasi Asing Langsung (FDI): Indonesia telah menarik banyak investasi asing, terutama dari negara-negara seperti Jepang, Korea Selatan, dan Amerika Serikat. Investasi ini terutama berfokus pada sektor-sektor seperti otomotif, elektronik, dan tekstil, yang telah mengangkat kapasitas produksi dan teknologi di Indonesia.
-Kebijakan Pemerintah yang Mendukung: Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan berbagai insentif dan kebijakan untuk mendukung pertumbuhan industri manufaktur. Ini termasuk insentif pajak, subsidi energi, dan kemudahan dalam mendapatkan izin usaha. Program-program ini bertujuan untuk menarik lebih banyak investasi dan meningkatkan daya saing industri lokal.
Secara keseluruhan, perkembangan industri manufaktur di Indonesia menunjukkan potensi besar yang dimiliki negara ini untuk menjadi pemain penting di kancah industri global. Dengan dukungan kebijakan pemerintah dan investasi asing, serta upaya terus-menerus untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing, industri manufaktur Indonesia diperkirakan akan terus tumbuh dan berkembang di masa depan.
- Daftar Pustaka
https:\\kemenperin.go.id
https:\\indonesia.go.id
E-Journal Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Badan Pusat Stastik diIndonesia
Manufacturing Surabaya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H