Mohon tunggu...
Mohammad taufiqur Rahman
Mohammad taufiqur Rahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang

hobi fotografi dan aktif organisasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meme, Antara Literasi dan Kontroversi

20 Mei 2022   00:21 Diperbarui: 20 Mei 2022   00:26 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baru - baru ini sedang ramai di media sosia perseteruan antara Ruhut Sitompul dengan Petrodes Mega Keliduan, pemimpin salah satu ormas yang berada di papua. permasalahannya mengenai Ruhut Sitompul yang memposting di akun media sosial twitter dia dengan foto Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, yang memakai baju adat suku dani, papua dan memberikan keterang di foto itu " Hahaha kata orang betawi usahe ngeri X sip deh". 

hal tersebut menyulut kemarahan warganet dan masyarakat papua yang tersinggung dengan postingan tersebut. banyak juga yang mengecam dan berkomentar negatif di laman media sosial twitter ruhut sitompul. sampai akhirnya, petrodes melaporkan ruhut ke kepolisian karena bermuatan SARA dan dugaan ujaran kebencian yang tertuang dalam pasal 28 UU ITE. 

petrodes menganggap foto itu melecehkan budaya papua, menghina suku dani dan merendahkan masyarakat papua sehingga dia berani melaporkan ruhut ke jalur hukum.tapi dari ruhut sendiri menganggap itu gambar dan sekedar "meme". 

karena ia mengatakan di salah satu wawancara bahwa dia tidak ada niatan menyinggung siapapun dan dari gambar itu maksudnya adalah karena Anies orang betawi, memilki banyak usaha dan semangat dan memiliki citra dekat dengan orang papua. ruhut juga mengatakan bahwa "meme" itu berasal dari kiriman orang. karena menurut ia menarik, maka ia posting gambar itu di media sosial. 

mengenai meme itu sendiri, meme diperkenalkan oleh Richard Dawkins pada tahun 1976 dalam bukunya yang berjudul "The Selfish Gen" . sebenarnya meme memiliki nilai yang abstrak. tinggal bagaimana kita merespon meme itu sendiri. menurut kbbi, meme adalah ide, perilaku, atau gaya yang menyebar dari satu orang ke orang lain dalam sebuah budaya . kalau makna yang lebih populer adalah cuplikan gambar dari acara televisi, film, dan sebagainya atau gambar-gambar buatan sendiri yang dimodifikasi dengan menambahkan kata-kata atau tulisan-tulisan untuk tujuan melucu dan menghibur. 

lebih singkatnya, meme adalah media untuk menyampaikan pesan yang tersirat melalui bentuk foto atau video. meme juga memiliki banyak fungsi. seperti hiburan, informasi, kritik bahkan menyinggung. 

kita dituntut untuk berpikir kreatif dan memahami ketika melihat sebuah meme untuk mengetahui maksud atau tujuan yang sebenarnya. karena sifatnya yang abstrak tadi, maka sebuah meme bisa memiliki arti atau yang berbeda, tergantung bagaimana kita menyikapi dan memahami konteksnya.

seiring dengan perkembangan zaman dan meningkatnya penggunaan media sosial, meme juga menjadi budaya baru di dunia maya. dapat dikatakan bahwa meme adalah fenomena sosial yang dilatarbelakangi oleh pola ungkap yang meluap sebagai indikasi dari proses demokrasi. 

karena kebebasan dan kreativitas bisa disampaikan melalui meme untuk tujuan tertentu, seperti lelucon, informasi, bahkan satire kepada pemerintah. unsur komunikasi juga sangat penting saat menggunakan media meme. karena para kreator bisa saling berbalas pesan atau memberikan muatan informasi menggunakan gambar atau video tanpa langsung memberikan penjelasan. 

hal ini berdampak pada kemampuan untuk mengartikan dan memahami meme tersebut. secara tidak langsung, itu berakibat pada kemampuan literasi kita. karena kita dilatih untuk mengolah dan memahami informasi dalam meme tersebut. semakin banyak format meme yang beredar, maka semakin banyak juga kreativitas dalam memuat informasi dan melatih untuk menerima informasi yang tersirat.

salah satu media pernah melakukan analisa, bahwa meme merupakan salah satu moodbooster dikala kebosanan masyarakat dengan berita covid-19 dan pandemi. dikatakan jika masyarakat yang melihat meme dirinya menjadi tenang, lebih puas dan terhibur dan memberikan efek positif dibandingkan dengan yang tidak melihat meme. dan melihat mampu menangani stress selama pandemi global ini. 

dengan memberikan meme dengan topik covid 19, Lebih banyak pemrosesan informasi yang kelak akan berhubungan dengan rasa percaya diri atas kemampuan mereka untuk menangani stres karena pandemi. Ada kemungkinan bahwa mengerahkan lebih banyak upaya untuk memikirkan topik ini dapat membantu kita melatih mental untuk mengatasi stres karena pandemi.

tetapi, penggunaan meme juga dilihat apakah itu masih relevan atau malah menyinggung salah satu pihak. karena, banyak juga yang tersinggung bahkan tidak nyaman dengan meme karena kreator menggunakan gambar orang, tempat atau identitas tersebut tanpa keterangan. apalagi dengan memberikan informasi yang minim, sehingga orang mudah terprovokasi dan menjadi geram. 

hal-hal seperti agama, ras, suku, atau sensitif yang lainnya juga menjadi hal yang perlu diperhatikan oleh para kreator meme. tidak sembarangan asal kirim,ternyata digugat pasal UU ITE atau pencemaran nama baik. berkembangnya media sosial juga membuat masyarakat menjadi lebih aware terhadap meme, menjadi lebih kritis tentang meme. 

dengan menggunakan UU ITE, seseorang bisa dengan mudah melaporkan pembuat atau yang membagikan meme dengan dugaan pencemaran nama baik, ujaran kebencian, bahkan SARA. 

sebagai GEN Z yang lebih siap menerima segala informasi teknologi melalui gadget yang disebar luaskan melalui sosial media, dituntut menjadi pemberi narasi atau opini yang bijak dalam konteks meme. karena, tidak semua bisa langsung paham dan mengerti maskud tersebut tanpa bantuan penjelasan dari masyarakat yang paham tentang meme. meme juga menjadi kesempatan sebagai media baru untuk berekspresi sekreatif mungkin. tetapi bisa menjadi bumerang jika pemakaian meme tersebut malah justru membuat nasib tidak baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun