Penguatan identitas nasional juga perlu digalakkan secara massif, terutama dengan memanfaatkan media massa dan media sosial. Kampanye kesadaran nasional penting untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air dan kebanggaan terhadap bangsa Indonesia. Menumbuhkan kesadaran dan cinta tanah air dapat dilakukan melalui berbagai festival kebudayaan, dan  mengangkat tema kearifan lokal dalam kegiatan di ruang publik.
Pelatihan bela negara juga dapat dimanfaatkan sebagai medium untuk meminimalisir potensi terjadinya risiko akibat penggunaan teknologi. Mengadakan program pelatihan bela negara yang mencakup pengetahuan tentang ancaman siber dan strategi pertahanan digital. Pelatihan ini bisa dilakukan melalui kerja sama dengan institusi pendidikan dan perusahaan teknologi melalui berbagai skema pelatihan.
Masyarakat perlu disiapkan secara mental, skill, dan mindset dalam menghadapi risiko digitalisasi di era Society 5.0. Diperlukan internalisasi wawasan kebangsaan dan bela negara yang mendalam di setiap jenjang pendidikan agar nilai-nilai kebangsaan ini tidak luntur dengan mudah. Melalui berbagai pendekatan multidisipliner, upaya untuk menciptakan masyarakat yang tidak hanya maju secara teknologi, tetapi juga kuat dalam mempertahankan identitas dan kedaulatan nasional mutlak dibutuhkan dalam mengarungi risiko digitalisasi yang semakin hari semakin kompleks. Dengan demikian, perwujudan dari Society 5.0 bukan hanya tentang kemajuan teknologi, tetapi juga mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dan kebangsaan yang menjadi pondasi bagi keberlanjutan dan kemakmuran bangsa Indonesia di masa mendatang. Menyiapkan SDM yang berkualitas dan humanis menjadi ujung tombak utama dalam menyambut generasi emas 2045 dan periode-periode selanjutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H