Mohon tunggu...
Tri Wahyuni
Tri Wahyuni Mohon Tunggu... Guru - Just spread your love and be happy

Pengajar di SMP Budi Cendekia Islamic School, Grand Depok City

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Merintis Utopis Sinergisitas Teknologi dan Pendidikan di Indonesia

28 Desember 2019   03:12 Diperbarui: 11 Januari 2020   14:27 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melihat kenyataan tersebut, jika kita kembali ke pertanyaan awal yaitu "Dapatkah teknologi bersinergi positif dan membantu perkembangan pendidikan di Indonesia?" maka tentunya ada upaya yang harus dilakukan sebagai prasyarat, apabila "Ya" adalah jawaban yang diharapkan atas pertanyaan tersebut. Upaya yang harus dilakukan antara lain : 1) pemerintah dan segenap elemen yang berperan dalam dunia pendidikan, khususnya sekolah, wajib bergerak untuk meluruskan pemahaman masyarakat terutama generasi muda Indonesia agar bijak dalam memanfaatkan teknologi informasi. Sebagai upaya preventif, edukasi mengenai bahaya adiksi game dan pornografi sebaiknya dijadikan muatan dalam pembekalan pada masa orientasi peserta didik baru di sekolah-sekolah maupun melalui iklan layanan masyarakat di media massa. 2) Produk teknologi yang dapat mengefisiensikan waktu dan tenaga yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran serta meningkatkan motivasi dan semangat belajar peserta didik sudah semestinya digunakan secara luas. Digital classroom merupakan sebuah program yang mengonsepkan guru dan peserta didik  belajar dan berinteraksi dengan menerapkan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi secara startegis dengan melibatkan hardware, software, dan yang terpenting adalah brainware yang mumpuni. Melalui konsep digital classroom, peserta diharapkan tak lagi hanya duduk pasif di kelas karena mereka dengan sendirinya akan tertarik untuk mengeksplor hal-hal baru yang ditawarkan oleh teknologi. Pun jika konsep digital classroom dirasa terlalu 'mahal' karena menuntut keseragaman hardware yang dimiliki guru dan peserta didik, toh kini sudah banyak software dan aplikasi gratis yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang menarik bagi siswa, seperti Rumah Belajar karya Kemdikbud, Moodle, Kahoot!, Quizizz, dan lain sebagainya. Permasalahan yang ada saat ini adalah sejauh mana kemauan, kemampuan, dan kreativitas pendidik (baca : guru) dalam mengintegrasikan dan menyandingkan manfaat positif kemajuan teknologi dengan materi pembelajaran? Oleh karena itu, upaya selanjutnya adalah 3) memperkenalkan dan mengedukasi guru melalui training singkat agar menjadi ahli dalam menggunakan berbagai produk teknologi baik hardware maupun software yang mampu menunjang proses pembelajaran. Singkatnya, guru harus menguasai Technological Pedagogical Content Knowledge (TPCK) yaitu pemilihan dan penggunaan produk teknologi yang tepat dalam menyampaikan pembelajaran pada peserta didik.

Dalam upaya mendukung digitalisasi dunia pendidikan, pemerintah pun telah menyusun program "Digitalisasi Sekolah" yaitu hibah sarana pembelajaran berbasis TIK dan piranti tablet kepada sekolah-sekolah di Indonesia terutama di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). Seperti dilansir Kemdikbud.go.id (2019), dana sebesar 3,2 milyar dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) telah dianggarkan untuk keberlangsungan program tersebut. Harapannya, dengan memberikan bantuan mulai dari daerah 3T, masyarakat di daerah tersebut akan memiliki kecepatan kemajuan pendidikan yang sama dengan daerah menengah dan maju di Indonesia, sehingga akan terwujud pemerataan kualitas pendidikan di Indonesia. 

Prinsipnya, dari kaca mata filsafat, kemajuan teknologi seharusnya memiliki aspek aksiologis yang berbanding lurus dengan kemajuan dunia pendidikan. Oleh karena itu, diharapkan dengan upaya-upaya yang terus dilakukan dalam rangka sinergisitas antara teknologi dan pendidikan mulai dari pemerintah hingga ke akar rumputnya,  niscaya dapat membangkitkan pemahaman utopis atau optimisme bahwa teknologi dapat membawa perubahan dan kemajuan positif bagi kehidupan manusia, khususnya dalam bidang pendidikan di Indonesia. Semoga.

Sumber :

Lim, Francis. (2008). Filsafat Teknologi Don Ihde tentang Manusia dan Alat. Jogjakarta : Kanisius.

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. (2018). Infografis Penetrasi dan Perilaku Pengguna Internet Indonesia Survey 2017. Diunduh dari www. kominfo.go.id pada 25 Desember 2019.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2019). Kemendikbud Luncurkan Program Digitalisasi Sekolah. Diunduh dari www.kemdikbud.go.id pada 25 Desember 2019.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun