Mengenai busana perempuan kita bisa melihat dari sketsa pakaian kebesaran Suthanah Aceh yang dilukiskan oleh Sayeed Dahlan Al Habsyi, yang menggambarkan bahwa jilbab (salah satu bagian pelengkap busananya) dan telah berkembang menjadi budaya Nusantara bersamaan dengan pesatnya perkembangan Islam di Indonesia sekitar abad 11-12.
Disamping itu, Denys Lombard dalam bukunya, "Kerajaan Aceh Jaman Sultan Iskandar Muda (1607-1636)", pada halaman 365 mencantumkan ilustrasi "an Achein woman", berupa sketsa pakaian adat Aceh dan Malaka yang mengadopsi jilbab dari Timur Tengah. Lombard menyebutkan bahwa gambar tersebut diambil dari naskah Peter Mundy pada tahun 1637.
Semntara itu, berdasarkan catatan Prof. Dr. H. Abdul Malik Karim Amrullah (Hamka) hingga tahun 1930, perempuan Makasar, Minang, Aceh, dan Bima masih menggunakan kain sarung di kepala mereka. Kain tersebut ditutupkan ke wajah hingga nampak matanya saja, berfungsi seperti kain cadar sekarang.
Dan untuk diketahui, selama 350 tahun berkuasa di Indonesia, museum di negeri Belanda telah menghimpun koleksi lengkap berbagai artefak sejarah dan budaya Nusantara. Demikianlah busana orang kita tempo doeloe, sebelum bercampur dengan dan oleh budaya global.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H