Perfect stranger tidak harus sesama wisatawan. Mereka bisa berprofesi sebagai tukang ojek, penjual makanan, pemandu wisata lokal, warga setempat, dll.
Selain bisa membuat perjalanan kita lebih mengasyikan, banyak manfaat lain yang bisa kita dapatkan dari seorang perfect stranger. Kita bisa saling bertukar pengalaman berwisata, budaya, cendera mata, hobi, bahkan peluang usaha. Mungkin saja sang perfect stranger bisa menuntun kita ke suatu tempat  yang mengesankan/hidden paradise yang tidak ada dalam daftar perjalanan kita. Semakin menyenangkan bukan?
Namun tentunya kita juga harus berhati-hati dalam menjalin pertemanan, kita tidak mau perfect stranger malah berbalik menjadi mood breakeryang merusak perjalanan wisata kita. Jika kita tidak terbiasa berhubungan dengan orang asing, maka jangan paksakan. Buat diri kita senyaman mungkin dalam berwisata.
Kata kuncinya adalah always be kind to others, wherever you are, whenever you are. Treat people the way you wanna be treated. Selamat menemukan perfect stranger kalian taravelers!
Berikut foto-foto my perfect strangers
Willie, mantan jurnalis Natgeo yang bertemu di Bali | dokumen pribadi
Traveler
sekaligus PR Specialist di Pusat Transformasi Kebijakan Publik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H