Malam itu tampak suram, begitu hening dan memilukan. Gurat-gurat kepedihan tampak jelas terpampang dari raut wajahnya yang lesu, tanpa harapan.
Ia masih duduk termangu dalam bisu, sembari mengartikan debar yang berkecamuk dalam dadanya yang tak seberapa.
Ya, baru saja ia diputuskan oleh kekasihnya. Kekasih yang telah tiga tahun lamanya membina hubungan bersamanya, harus kandas karena orang ketiga.
Tentu saja dadanya remuk, fikiranya kalut dan semua rasa berkecamuk dalam satu ruang lingkup.
Bukankah tampak menyakitkan?
Saat sebuah kesetiaan berbalaskan dusta dan perselingkuhan
Mungkin memang benar, cinta hanya untuk mereka yang sama-sama berjuang dalam mempertahankan kesetiaan
Sedang rasa sakit yang ditimbulkan adalah akhir dari sebuah penghianatan
Pamulang
04.06.19
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H