Cara mendidik yang terkadang hanya berupa ucapan dan tidak ditularkan melalui contoh perilaku orang tua. Hal ini lah yang kiranya membuat generasi muda, sang penerus bangsa, seakan lupa, ada nilai kearifan lokal yang seharusnya tetap kita jaga. Kearifan lokal yang jika terus dipupuk akan menjadi nilai integritas yang akan terus menjaga kita beretika.
 TIGA NILAI UTAMA
Dapat dikatakan karakter yang saya mliki dan pegang sampai saat ini merupakan hasil pendidikan keluarga saya yang terbentuk melalui pembiasaan yang membutuhkan waktu, komitmen, dan disiplin untuk membentuknya dan merupakan tanggung jawab utama dan terutama dari orang tua sebagai orang yang paling dekat dengan anak-anaknya selain sekolah dan masyarakat.
Dari apa yang saya rasakan selama ini, ada tiga nilai-nilai utama yang coba diteruskan oleh orang tua saya melalui nasihat dan perilaku. Berikut adalah tiga nilai utama dalam pembentukan karakter antikorupsi
1. Menanamkan Nilai Kejujuran (Â Kejujuran, berani, tanggung jawab).
Secara teori, semua orang akan tahu dan setuju bahwa kejujuran adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh setiap individu. Sayang, tidak semuanya dapat berani untuk berkomitmen menanamkan kejujuran disetiap perilakunya.
[caption caption="Sumber Gambar : http://4.bp.blogspot.com"]
Seringkali, keteguhan kita untuk bersikap jujur luntur ketika kita berada dalam kondisi salah dan terdesak. Namun kedua orang tua saya selalu menanamkan bahwa, tidak ada toleransi untuk ketidak jujuran, dan kami tidak mengenal istilah ‘Bohong Putih’ yaitu berbohong untuk kebaikan.
Kedua orang tua saya sangat menekankan, sejelek apapun dan sepahit apapun kondisi yang kita alami, tetaplah berani untuk berkata jujur.
2. Menghargai Segala Proses (Kerja Keras, Disiplin, Sabar, Mandiri).
Sistem pendidikan yang ada di Indonesia, menimbulkan tuntutkan besar terhadap siswa. Siswa dituntut untuk terus menguasai seluruh mata pelajaran yang di rancang oleh kurikulum pendidikan.