Mohon tunggu...
Masayu Afifah
Masayu Afifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Prodi Geografi 2024, Universitas Lambung Mangkurat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Analisis Observasional Pemanfaatan Lahan Basah di Kecamatan Sungai Tabuk

11 September 2024   18:52 Diperbarui: 11 September 2024   18:53 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: GPS Map Camera, Kecamatan Sungai Tabuk (dokpri)

Kawasan lahan basah di Kecamatan Sungai Tabuk memiliki potensi yang besar untuk mendukung ekosistem dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Akan tetapi, jika pemanfaatan tidak dilakukan dengan baik dan benar, bisa mengakibatkan gangguan terhadap keseimbangan ekologi dan mengurangi manfaatnya.Untuk memahami bagaimana lahan basah ini digunakan dan dikelola, kita perlu melakukan observasi secara langsung. Dengan mengamati dan mendokumentasikan pola penggunaan lahan basah di Kecamatan Sungai Tabuk.

Apa itu Lahan Basah?

Lahan basah adalah area yang secara alami memiliki kondisi tanah yang jenuh air atau terendam air, baik secara permanen maupun musiman. Ciri khas lahan basah mencakup tanah yang lembap serta adanya vegetasi yang adaptif terhadap kondisi basah.

Lahan basah alami mencakup estuari, yaitu bagian hilir sungai, atau sungai pendek di daratan pantai, mangrove, jalur laut dangkal sepanjang pantai, dataran banjir, delta, rawa, danau, lahan gambut, dan hutan rawa. Sedangkan, lahan basah buatan manusia mencakup tambak perkolaman ikan pedalaman, sawah, lahan pertanian yang secara berkala terkena banjir, jaringan saluran irigasi, dan waduk (Dugan, 1990).

Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengamati langsung objek yang akan diteliti untuk mendapatkan data yang relevan. Penelitian ini berisi laporan tentang pemanfaatan lahan basah yang terdapat di Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Penelitian ini juga dilaksanakan dengan melakukan studi lapangan, yang terdiri dari beberapa tahapan, mulai dari menentukan lokasi penelitian hingga mengolah data. Dalam pelaksanaan penelitian lapangan, dilakukan pengamatan dan dokumentasi.

Pada kasus permasalahan ini, Saya Masayu Afifah, Mahasiswa Program Studi Geografi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Lambung Mangkurat dengan NIM 2410416220030, dalam Mata Kuliah Pengantar Lingkungan Lahan Basah, yang diampu oleh Dr. Rosalina Kumalawati, M.Si, akan melakukan observasi secara langsung ke Kecamatan Sungai Tabuk mengenai pemanfaatan lahan basah. Tujuan dari dilakukannya observasi ini untuk meningkatkan pemahaman tentang bagaimana lahan basah di Kecamatan Sungai Tabuk dimanfaatkan.

Berikut dokumentasi dari hasil observasi pemanfaatan lahan basah di Kecamatan Sungai Tabuk.

1.Pemanfaatan Lahan Basah sebagai Lahan Pertanian.

Sumber Gambar: GPS Map Camera, Kecamatan Sungai Tabuk (dokpri)
Sumber Gambar: GPS Map Camera, Kecamatan Sungai Tabuk (dokpri)

Sawah, sebagai bentuk penggunaan lahan basah yang umum di banyak daerah pertanian, memanfaatkan kondisi tanah yang jenuh air untuk mendukung pertumbuhan padi, dan sekaligus berfungsi sebagai bagian integral dari ekosistem lahan basah.

2.Pemanfaatan Lahan Basah sebagai Budidaya Tanaman Buah.

Sumber Gambar: GPS Map Camera, Kecamatan Sungai Tabuk (dokpri)
Sumber Gambar: GPS Map Camera, Kecamatan Sungai Tabuk (dokpri)

Lahan basah menyediakan lingkungan ideal untuk budidaya pepaya, di mana kelembapan tanah yang stabil membantu dalam pengembangan buah pepaya yang manis dan mengurangi risiko kekeringan yang dapat mempengaruhi hasil panen.

3.Pemanfaatan Lahan Basah sebagai Budidaya Tanaman Sayuran.

Sumber Gambar: GPS Map Camera, Kecamatan Sungai Tabuk (dokpri)
Sumber Gambar: GPS Map Camera, Kecamatan Sungai Tabuk (dokpri)

Lahan basah menyediakan kondisi ideal untuk budidaya cabai, di mana kelembapan tanah yang berkelanjutan mengoptimalkan penyerapan nutrisi dan meningkatkan ketahanan tanaman terhadap penyakit serta hama.

4.Pemanfaatan Lahan Basah sebagai Lahan Perkebunan Pohon Pisang.

Sumber Gambar: GPS Map Camera, Kecamatan Sungai Tabuk (dokpri)
Sumber Gambar: GPS Map Camera, Kecamatan Sungai Tabuk (dokpri)

Lahan basah merupakan lokasi yang ideal untuk perkebunan pohon pisang karena kelembapan tanah yang berkelanjutan mendukung pertumbuhan tanaman pisang yang subur dan meningkatkan produktivitas serta kualitas buah.

5.Pemanfaatan Lahan Basah sebagai Peternakan.

Sumber Gambar: GPS Map Camera, Kecamatan Sungai Tabuk (dokpri)
Sumber Gambar: GPS Map Camera, Kecamatan Sungai Tabuk (dokpri)

Lahan basah memberikan keuntungan bagi peternakan bebek dengan menyediakan habitat yang sesuai untuk bebek, seperti area perairan untuk mandi dan mencari makan, serta kelembapan tanah yang mendukung kesehatan bebek.

6.Pemanfaatan Lahan Basah sebagai Kegiatan Ekonomi Produksi Kayu.

Sumber Gambar: GPS Map Camera, Kecamatan Sungai Tabuk (dokpri)
Sumber Gambar: GPS Map Camera, Kecamatan Sungai Tabuk (dokpri)

Pemanfaatan lahan basah untuk produksi kayu dapat meningkatkan pendapatan ekonomi, tetapi harus dilakukan dengan pengelolaan berkelanjutan untuk mencegah kerusakan lingkungan dan menjaga fungsi ekosistem.

Berdasarkan pengamatan lapangan yang sudah saya lakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa lahan basah di Kecamatan Sungai Tabuk menawarkan peluang besar untuk berbagai kegiatan ekonomi, termasuk pertanian, budidaya tanaman, peternakan, dan produksi kayu. Dengan pemanfaatan yang bijaksana, lahan ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sambil menjaga keseimbangan ekosistem. Pengelolaan yang berkelanjutan sangat penting untuk memastikan bahwa manfaat ekonomi tidak mengorbankan kesehatan lingkungan.

Namun, terdapat tantangan di Kecamatan Sungai Tabuk terkait dengan bencana banjir pada tahun 2021. Banjir tersebut mengakibatkan kerusakan besar pada sistem perikanan, termasuk tambak dan kolam ikan. Akibatnya, banyak petani ikan mengalami kerugian besar, yang mempengaruhi produksi dan pendapatan mereka. Untuk itu, penting untuk mengembangkan strategi pemanfaatan lahan basah yang tidak hanya memperhitungkan manfaat ekonomi tetapi juga risiko bencana, untuk memastikan bahwa kegiatan ekonomi dapat beradaptasi dan pulih dengan lebih baik di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun