Mohon tunggu...
Muhammad Suherman
Muhammad Suherman Mohon Tunggu... -

menulis adalah ukiran sebuah petualangan..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kupu-Kupu Alam

11 Januari 2012   15:26 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:01 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kau yang indah namun tanpa namaSering terlihat tetapi ku hiraukanSekarang inginku memerhatikanSebab kau menginspirasikan kebebasan

Lenggak-lenggok tubuhmu menariPergi kesana dan kemariKau datang dan pergi begitu sajaTiada sempat ku berharap bersua kembali

Janganlah kau hilang sebelum menyentuh ku Sentuhlah hati ini dengan kebahagianmuAkan ku abadikan jelas setiap momenmuTentang kejelasan cantiknya bingkai dunia bersamamu

Kau yang ku rindukan sebelum hadirmuDari yang biasa menjadi luarbiasaDi saat yang tak sempurna kau melengkapinyaBenar sungguh kau tercinta

Tak kuasa ku berpisah Sedih pertemuan denganmu hanya sementaraTetapi kau meninggalkan ku dalam sukaItulah yang membuat ku semakin menderita

Biarkan suara-suara menghilangPergilah dengan damaiSampaikan salam konservasi pada duniaBahwa kau termasuk permata hati alamNYA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun