Mohon tunggu...
Moch. Shifaur Rosyidy
Moch. Shifaur Rosyidy Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Cogito Ergo Sum | Memaksakan diri untuk membiasakan menulis setiap waktu | Semoga Bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Gerakan Islam Transnasional: Sosial-Dakwah, Jama'ah Tabligh

29 Agustus 2024   20:00 Diperbarui: 30 Agustus 2024   20:04 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jamaah Tabligh [Kumarudin/ Ekspose Indonesia]

Penulis pada artikel ini melanjutkan pembahasan dari artikel sebelumnya yang berkaitan dengan gerakan Islam transnasional yang berjudul "Gerakan Islam Transnasional: Ideologis-Politis, Wahabisme". Artikel kali ini akan membahas karakterisktik dari gerakan Islam transnasional yang lainnya. Selamat membaca..

Tiga karakteristik Utama GIT

Gerakan Islam transnasional memiliki tiga karaketeristik utama, yakni ideologis-politik, sosial-dakwah dan ekstrem-radikal. Pada artikel ini penulis hanya membahas tentang gerakan Islam transnasional sosial-dakwah, merupakan kelompok atau organisasi yang menyebarkan ajaran Islam dengan tujuan memperbaiki kehidupan umat Muslim melalui pendidikan, spiritualitas, dan reformasi sosial di luar batas negara atau lintas batas negara.

Terdapat beberapa gerakan Islam transnasional sosial-dakwah yang terkenal seperti Gulen Movement/ Hizmet Movement, Jama'ah al-Tabligh wa al-Da'wah (Jama'ah Tabligh), Tablighi Jama'at dan Dawat-e-Islami. Keempat gerakan tersebut kiprah dan perannya sudah diakui oleh tokoh-tokoh elit atau pimpinan negara. Penulis pada artikel ini hanya membahas gerakan Islam transnasional sosial-dakwah Jama'ah Tabligh.

GIT Sosial-Dakwah Jama'ah Tabligh

Jamaah Tabligh mulanya dibentuk oleh Muhammad Ilyas al-Kandlawi di India pada awal abad ke-20 dan dengan cepat menyebar ke berbagai belahan dunia. Jamaah Tabligh menjaga konsistensi dalam ajaran dan praktik dakwah mereka di seluruh dunia. Mereka berpegang pada prinsip-prinsip yang sama, seperti pentingnya shalat berjamaah, mengikuti sunnah Nabi, dan menghidupkan semangat keagamaan dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu aspek yang membedakan Jamaah Tabligh dari banyak gerakan Islam transnasional lainnya ialah penolakannya terhadap politik. Jamaah Tabligh menekankan bahwa gerakan mereka murni untuk dakwah dan memperbaiki kehidupan spiritual umat Muslim, tanpa terlibat dalam urusan politik atau kekuasaan.

Jamaah Tabligh dikenal dengan kegiatan dakwah keliling atau Khuruj, yang mana para anggotanya bepergian ke berbagai negara untuk menyebarkan ajaran Islam dan mengajak umat Muslim untuk meningkatkan praktik keagamaan mereka. Para jamaah sering kali meninggalkan rumah mereka selama beberapa hari hingga beberapa bulan untuk berdakwah di masjid-masjid dan komunitas Muslim di seluruh dunia.

Meskipun tidak memiliki struktur organisasi yang formal, Jamaah Tabligh memiliki jaringan internasional yang kuat. Setiap jamaah di berbagai negara terhubung melalui kegiatan dakwah bersama dan pertemuan-pertemuan internasional seperti Ijtima atau pertemuan akbar yang diadakan secara rutin di berbagai negara.

Saat ini, gerakan ini memiliki pengikut di hampir semua negara dengan populasi Muslim yang signifikan, termasuk di Asia Selatan, Asia Tenggara, Timur Tengah, Afrika, dan Eropa. Penyebarannya yang luas menjadikannya sebagai salah satu gerakan Islam transnasional terbesar di dunia.

Ijtima Akbar Jamaah Tabligh di Kabupaten Gowa, sulawei Selatan [Miranti K. W/ kompas.com]
Ijtima Akbar Jamaah Tabligh di Kabupaten Gowa, sulawei Selatan [Miranti K. W/ kompas.com]

Pentingnya Khuruj Bagi Anggota Jamaah Tabligh

Konsep Khuruj ialah salah satu konsep yang digunakan oleh gerakan Jamaah Tabligh. Khuruj ialah kegiatan dakwah keliling atau keluar untuk berdakwah. Tentunya Jamaah Tabligh membangun konsep ini dengan landasan hukum Islam sesuai dengan Q.S Al-Imran : 104 dan 110 serta berdasarkan hadits nabi yang berbnunyi "apabila ummatku di akhir zaman mengorbankan 1/10 waktunya di jalan Allah, akan diselamatkan", yang tafsirannya ialah mereka harus menyisakan 2,5 jam setiap hari untuk berdakwah.

Sesuai dengan landasan hukum Al-Qur'an dan Hadits tersebut, Jamaah Tabligh membagi konsep Khuruj dalam penerapannya membagitiga tahap, yakni pertama, 3 hari dalam sebulan; kedua, 40 hari dalam setahun; dan ketiga, 4 bulan sekali seuumur hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun