Mohon tunggu...
Moch. Shifaur Rosyidy
Moch. Shifaur Rosyidy Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Cogito Ergo Sum | Memaksakan diri untuk membiasakan menulis setiap waktu | Semoga Bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Islamisme dan Globalisasi

22 Agustus 2024   21:21 Diperbarui: 22 Agustus 2024   22:06 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Islamism [Jimmy Joe/ Timeless Myths]

Islam dan Islamisme

Islamisme muncul sebagai salah satu fenomena terpenting dalam mempengaruhi banyak proses global. Terdapat perbadaan dalam menjelaskan Islam dengan Islamisme, Islam sendiri merupakan sebuah ritual keagamaan dan spritual dengan landasan Al-Qur'an, Sunnah, dan teks suci lainnya. Sedangkan Islamisme sendiri memiliki sebuah arti politik yang relatif muda dan ideologi sosial berdasarkan ide-ide dan praktik keagamaan yang menyerukan tradisi dan hukum islam untuk diperluas ke prilaku seluruh masyarakat "semua masyarakat muslim atau bahkan seluruh umat manusia". Dalam perkembangannya Islamisme biasanya disebarkan oleh politisi yang pada dasarnya tidak memiliki pemahaman pendidikan spiritual serta kelompok politik atau partai yang memiliki akses dalam mencapai kekuasaan dan memilki pengaruh kuat dalam otoritas. 

Sementara itu, para pemeluk agama tidak menerima adanya Islamisme yang sebenarnya Islamisme merupakan reformasi Islam. Jadi, kebanyakan orang yang tidak memahami pemahaman pendidikan agama yang mulai menafsirkan teks suci dan lalu menerapkannya. Dalam hal ini peran ulama Muslim semakin berkurang. Namun, dengan seiring berjalanan waktu, Islamisme dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat utamanya pemuka agama Islam sendiri, yang menjadikan Islamisme itu penting karena menjadi sebuah alat politik untuk mencapai kekuasaan, lazimnya dalam praktik kenegaraan demokrasi dalam menjadi pemimpin harus memiliki akses atau alat politik.

Gerakan Islamisme

Islamisme merupakan gerakan massa dan bercabang, yang beroperasi di banyak kelompok dan lapisan masyarakat. Islamisme dan organisasi Islam memilki kontribusi dalam membantu peranan negara, mulai dari membantu orang miskin, menangani masalah yang mendesak, menyelenggarakan pendidikan spiritual dan membuka ruang diskusi tentang masalah-masalah. Keunggulan dari gerakan Islamisme senidri yakni bertumpuh pada agama-budaya dan agama-politik, dan dalam praktiknya menjadi sebuah gerakan oposisi dengan tujuan untuk mengkritik terhadap kesewenangan penguasa. Dalam hal ini menjadi sebuah nilai plus dalam membantu masyakat agar aspirasinya dipenuhi. Bisa dikatakan Islamisme merupakan gerakan populer yang luas.

Dalam perkembangannya Islamisme sangat beragam dan kontradiktif, serta rawan akan mengalami perubahan dan transformasi tergantung pada situasi. Munculah Islamisme radikal, perlu diketahui bahwa Islamis radikal merupakan bagian yang sangat kecil dari penganut ideologi sedangkan sebagian besar gerakan Islamisme tidak radikal. Dalam praktiknya Islamis radikal berusaha memaksakan tradisi dan hukum islam dengan ketat di masyarakat, dengan tujuan untuk mendapatkan kontrol penuh atas prilaku manusia dan juga untuk menggantikan hukum sekuler menjadi hukum islam. Dalam mencapai tujuan tersebut Islamis radikal menggunakan segala cara seperti tindakan kekerasan, termasuk intimidasi orang, penggulingan pemerintah, dan terorisme. Sebagai penentang adanya gerakan Islamis yang radikal, mucnculah Islamis Moderat, yang menyebarkan pandangan mereka untuk menghormati hak asasi manusia, berintegrasi ke dalam politik, serta bergabung dalam perjuangan hukum untuk kekuasaan.

Pengaruh Islamisme

Dampak pengaruh Islamisme dalam tatanan dunia dan globalisasi ini menunjukkan sangatlah penting. Hal tersebut membuat ketidaksukaan bagi pandangan Barat karena takut Islamisme masuk ke dalam penetrasi politik, ekonomi, bahkan ideologinya. Perlu diketahui kemenangan Islamisme di tahun 1970- an dalam banyak hal merupakan masa kejayaan dekade untuk masyarakat Muslim serta menyaksikan kebangkitan politik Islamisme dan penyebaran yang pesat atas ide-ide Islamis di kalangan masyarakat Muslim. Pencapaian tersebut diantaranya; Kenaikan harga minyak pada tahun 1973-1979 dan itu membuat OPEC semakin penting perannya dalam sebuah organisasi internasional; Kemenangan revolusi Islam di Iran tahun 1979, dalam hal ini kontribusi revolusi Iran membuat AS berjuang melawan Islamisme; Mulai bangkitnya gerakan-gerakan Islam di Afghanistan. 

Penyebab penguatan Islamisme ini tidak lain dari dukungan luas penduduk, dukungan ini berakar pada kekhasan kehidupan beragama Islam, khususnya pada sifat demokratisnya, tidak adanya hierarki gereja, popularitas Islam, serta otonomi agama, institusi dari negara. Selain itu, pertumbuhan pendidikan di negara-negara Islam juga memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kebangkitan Islamisme. Dan juga bangkitnya Islamisme dipromosikan oleh kekosongan suatu ideologis yang muncul serta krisis minyak dunia meningkatkan kekayaan masyarakat Islam dalam memainkan pertumbuhan Islamisme, karena seperti ketahui minyak pada masa itu sebagai alat politik dalam mempengaruhi kebijakan luar negari sebuah negara dan faktor geografis di Timur Tengah dengan kaya akan cadangan minyak membuat mudah dalam memainkan politiknya. Dan hal yang paling penting yakni alasan sejarah, dimana Timur Tengah merupakan munculnya peradaban Islam pertama kali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun