Mohon tunggu...
Moch. Shifaur Rosyidy
Moch. Shifaur Rosyidy Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Cogito Ergo Sum | Memaksakan diri untuk membiasakan menulis setiap waktu | Semoga Bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Demokrasi Indonesia dan Politik Bebas Aktif, Gagasan Brilian Bung Hatta

17 Agustus 2024   18:40 Diperbarui: 17 Agustus 2024   22:50 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bung Hatta [Redaksi Bakaba] (radarmukomuko.disway.id)

Pemikiran Bung Hatta tentang politik luar negeri bebas aktif bisa digunakan sebagai alternatif pemikiran barat karena konsep yang ditawarkan oleh Bung Hatta ini sangat demokratis sekali, lebih mementingkan perdamaian, menjaga persaudaraan dan tidak saling melawan. 

Non-Blok dan Pengaruhnya 

Pada saat itu, dunia sedang terpecah antara dua blok besar dalam Perang Dingin, dan Hatta menginginkan agar Indonesia tidak terjebak dalam persaingan kekuatan-kekuatan tersebut. 

Prinsip bebas aktif memungkinkan Indonesia untuk memainkan peran yang lebih mandiri dalam percaturan politik internasional, tanpa terpengaruh oleh tekanan atau pengaruh dari blok manapun.

Salah satu penerapan nyata dari politik bebas aktif ialah peran Indonesia dalam Konferensi Asia-Afrika di Bandung pada tahun 1955. Konferensi ini melahirkan Gerakan Non-Blok, sebuah gerakan yang diinisiasi oleh negara-negara berkembang yang tidak ingin terikat oleh blok manapun dalam Perang Dingin. 

Bung Hatta, bersama dengan Bung Karno dan pemimpin negara-negara lain, memainkan peran penting dalam mengarahkan negara-negara tersebut untuk mencari jalan tengah di antara dua kekuatan besar dunia.

Gerakan Non-Blok mengedepankan kemandirian politik dan ekonomi, serta menolak dominasi kekuatan asing. Ini sejalan dengan prinsip politik bebas aktif yang dirumuskan oleh Hatta, di mana Indonesia berusaha menjadi kekuatan moral yang memperjuangkan perdamaian dan keadilan global, sambil mempertahankan kebebasan dalam menentukan kebijakan nasionalnya.

Jadi, prinsip politik bebas aktif dan non-blok terus menjadi pilar utama kebijakan luar negeri Indonesia hingga saat ini. Indonesia tetap berusaha untuk menjaga kemandirian politik luar negerinya sambil aktif berkontribusi dalam isu-isu global seperti perdamaian, perubahan iklim, dan hak asasi manusia. 

Muhammad Hatta melalui konsep politik bebas aktifnya tidak hanya menegaskan kemandirian Indonesia di panggung dunia, tetapi juga membuka jalan bagi negara-negara berkembang untuk bersuara dan berperan aktif dalam menciptakan tatanan dunia yang lebih adil dan damai.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun