Mohon tunggu...
Moch. Shifaur Rosyidy
Moch. Shifaur Rosyidy Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Cogito Ergo Sum | Memaksakan diri untuk membiasakan menulis setiap waktu | Semoga Bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mohamed Farrah Aidid, Buronan $25.000, Panglima Pengusir Militer AS dan PBB di Somalia

15 Agustus 2024   00:36 Diperbarui: 27 Agustus 2024   17:02 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mohamed Farrah Aidid [ICBNews]

Pilot Michael Durant selamat dari jatuhnya helikopter tersebut dan kemudian di sandera selama 11 hari. Akibat dari pertempuran itu, 18 pasukan AS gugur dan 73 lainnya mengalami luka-luka. Di pihak Somalia sekitar lebih dari 500 yang gugur dan lebih dari 3.000 yang mengalami luka-luka dalam pertempuran tersebut termasuk warga sipil. Pada misi Irine itu, AS mengalami kegagalan karena tidak ada satupun dari sasaran utama yang ditangkap.

Sumber: Blake Stilwell, How a US Marine Went to Somalia and Became a Warlord, Military.com

Setelah dua tahun operasi irine, akhirnya Aidid berhasil mengusir pasukan AS dan PBB dari Somalia pada tahun 1995, dan Aidid mendeklarasikan sebagai presiden Somalia, meskipun klaimnya tidak diakui secara internasional. Pemerintahannya ditandai oleh kekerasan dan perlawanan yang terus-menerus dari faksi-faksi yang bertikai. 

Ia terluka parah dalam sebuah pertempuran pada tahun 1996 melawan mantan panglima perang dan sekutu Aidid, yakni Osmon Ali Otto dan Ali Mahdi Muhammad. Dalam pertempuran itu, Aidid gugur karena sebutir peluru bersarang di tubuhnya pada tangga 1 Agustus 1996.

Dengan demikian, kisah Muhammad Farrah Aidid yang sejak awal hingga kematiannya, terus mengcam dan melawan segala campur tangan dan intervensi AS di Somalia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun