Topik kali ini penulis membahas tentang demokratisasi yang ada di Asia Tenggara. Demokrasi merupakan topik yang tidak awam untuk khalayak umum.
Ya, karena kita sebagai warga negara Indonesia pernah merasakan di bawah pemimpin yang menjabat lebih dari 30 tahun yang umumnya implementasi pemimpin negara yang demokrasi dibatasi dengan 2 periode masa jabatan dengan kurun waktu ada yang 4 dan 5 tahun.Â
Setiap negara kalau kita telisik lebih dalam pernah dipimpin oleh pemimpin dengan masa jabatan yang lama. Penulis tidak membahas lebih jauh dan hanya seputar kawasan Asia Tengara secara singkat dengan bahasa yang dapat dipahami.
Demokrasi merupakan suatu sistem yang telah menjadi alternatif dalam berbagai negara di dunia yang mana berkitan dengan aktifitas kemasyarakatan. Terdapat dua alasan mengatakan demokrasi dijadikan sebagai sistem dalam jalannya sebuah negara.Â
Pertama, sebagian besar negara menjadikan demokrasi sebagai asas yang fundamental.; Kedua, demokrasi telah memberikan arah bagi masyarakat untuk menyelenggarakan negara sebagai organisasi tertinggi.Â
Itu artinya, demokrasi berarti adalah keadaan negara dimana dalam sistemnya, kedaulatan ada di tangan rakyat, kekuasaan tertinggi bersama rakyat karena dalam konsepnya rakyatlah yang berkuasa.Â
Merujuk pada demokratsisasi sendiri ialah proses transisi dari pemerintahan yang non-demokrastis ke pemerintahan yang demokratis. Dalam hal demokrasi di Asia Tenggara terdapat beberapa sistem pemerintahan.
Three Groups of Political in the Region
Closed Authoritarian Regimes
Pemerintahan satu partai, artinya pemerintahan yang berkuasa hanya terdiri dari satu partai yang bisa dikatakan non-demokratis seperti Laos, Vietnam, Monarki Brunei Darussalam, Pemerintahan Militer di Myanmar.
Sejak kemerdekaannya hingga tahun 2011 yang pernah transisi ke sistem demokrasi dengan adanya pemilu, dan pada tahun 2021 pemerintahan demokratis dengan pemimpin yang terpilih rakyat di kudeta militer.
Electoral or Moderate Authoritarian Regimes
Dalam kategori dua ini, walaupun sistemnya demokrasi namun terdapat kekuatan partai politik yang dominan seperti Malaysia, Singapura, Thailand dan Kamboja
Emerging or Defective Democracies
Pada kategori ke tiga ini, negara-negara yang pernah mengalami transisis menuju demokrasi seperti Filipina dan Indonesia, dimana Filipina dibawah pemerintahan Marcos yang otoriter dan Indonesia di bawah pemerintahan Soeharto yang otoriter.Â
Keduanya memiliki pola demokratsasi yang sama yakni dalam karyanya P. Hungtington The Third Wave: Democratization in the Late Twentieth Century, yakni replacement, transisi menuju sistem demokrtasi yang inisiasi perubahan berasal dari tekanan bawah atau bisa dikatakan oposisi atau rakyat untuk menggulingkan sistem yang otoriter.