Mohon tunggu...
Maisaro
Maisaro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas sriwijaya

Jangan menunggu bahagia untuk tersenyum ,tetapi tersenyumlah untuk bahagia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Artikel Opini: Membangun Komunitas Melalui Pengajian Taklim Desa Senuro

11 Maret 2024   14:30 Diperbarui: 11 Maret 2024   18:33 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Artikel Opini: Membangun Komunitas melalui melalui pengajian taklim desa Senuro

Maisaro 06151282227061

Program studi S1 Pendidikan Masyarakat, Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan, Universitas Sriwijaya

Email penulis: msr1714may@gmail.com

Pendahuluan:

Pengajian taklim desa telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat pedesaan, termasuk di Desa Senuro. Kegiatan ini tidak hanya sebagai sarana untuk memperdalam pemahaman agama, tetapi juga sebagai ajang silaturahmi dan pembentukan karakter. Dalam artikel ini, akan dibahas tentang pentingnya pengajian taklim desa di Senuro dan dampak positifnya terhadap komunitas.

Latar Belakang:

Desa Senuro, seperti banyak desa lain di Indonesia, memiliki tradisi kuat dalam mengadakan pengajian taklim desa. Kegiatan ini biasanya dilaksanakan secara rutin di berbagai tempat, mulai dari masjid, langgar, hingga rumah-rumah warga. Namun, dengan perkembangan zaman dan gaya hidup modern, ada kecenderungan untuk mengurangi partisipasi dalam kegiatan ini.

Tujuan Pembuatan Artikel:

Artikel ini bertujuan untuk mengangkat kembali pentingnya pengajian taklim desa di Senuro dan mendorong masyarakat untuk lebih aktif terlibat dalam kegiatan tersebut. Melalui pemahaman yang lebih dalam tentang manfaat dan relevansinya, diharapkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengajian taklim desa dapat meningkat.

Alasan Relevansi:

Pengajian taklim desa memiliki relevansi yang sangat penting dalam konteks kehidupan masyarakat pedesaan seperti di Senuro. Selain sebagai sarana untuk memperdalam pengetahuan agama, kegiatan ini juga memperkuat ikatan sosial antar warga, membentuk karakter dan moralitas, serta menghidupkan semangat gotong royong dan kebersamaan dalam komunitas.

Pendapat dan Analisis:

Dalam era digital dan modern seperti sekarang, pengajian taklim desa seringkali dianggap kuno dan tidak relevan. Namun, hal ini tidak sepenuhnya benar. Pengajian taklim desa tetap memiliki nilai dan manfaat yang tidak bisa diabaikan, terutama dalam membangun komunitas yang kuat dan solid. Melalui diskusi, pembacaan kitab suci, dan tausiyah dari para ustadz, pengajian taklim desa memberikan wadah untuk refleksi spiritual dan sosial bagi masyarakat.

Analisis Mendalam:

Pengajian taklim desa bukan hanya sekadar kegiatan keagamaan, tetapi juga merupakan platform untuk memperkuat nilai-nilai budaya dan tradisi lokal. Di Senuro, kegiatan ini menjadi salah satu bentuk ekspresi identitas dan keberagaman masyarakat desa. Melalui pengajian taklim desa, generasi muda dapat menggali dan memahami lebih dalam tentang warisan budaya dan nilai-nilai luhur yang dimiliki oleh desa mereka.

Penerapan dan Dampak:

Partisipasi aktif dalam pengajian taklim desa memiliki dampak yang luas, baik secara individu maupun kolektif. Secara individu, kegiatan ini membentuk karakter dan moralitas yang kuat, serta meningkatkan pemahaman agama. Secara kolektif, pengajian taklim desa mempererat ikatan sosial dan membangun solidaritas dalam komunitas.

Bukti dan Dukungan:

Berbagai studi dan penelitian telah menunjukkan bahwa kegiatan keagamaan seperti pengajian taklim desa memiliki dampak positif terhadap kesejahteraan mental dan emosional masyarakat. Selain itu, bukti empiris juga menunjukkan bahwa komunitas yang aktif dalam kegiatan keagamaan cenderung memiliki tingkat kebahagiaan dan kesejahteraan yang lebih tinggi.

Rekomendasi dan Solusi:

Untuk memperkuat pengajian taklim desa di Senuro, diperlukan upaya kolaboratif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah desa, lembaga keagamaan, dan masyarakat itu sendiri. Pemerintah desa dapat memberikan dukungan logistik dan sarana prasarana, sementara lembaga keagamaan dapat meningkatkan kualitas acara dan pendampingan rohani. Di sisi lain, masyarakat juga perlu lebih aktif dalam menyelenggarakan dan mengikuti kegiatan pengajian taklim desa.

Penutup:

Pengajian taklim desa bukan hanya sekadar ritual keagamaan, tetapi juga merupakan bentuk nyata dari kebersamaan dan kepedulian dalam komunitas. Melalui kegiatan ini, masyarakat Senuro dapat memperkuat ikatan sosial, memperdalam pemahaman agama, dan membangun karakter yang kuat. Mari bersama-sama memelihara dan mengembangkan tradisi luhur ini untuk kebaikan bersama.

Sumber Bacaan:

Putri, A. (2020). “Pengaruh Partisipasi Masyarakat dalam Pengajian Taklim Desa Terhadap Kesejahteraan Mental.” Jurnal Kesejahteraan Sosial, 8(2), 123-135.

Hasan, B. (2019). “Peran Pengajian Taklim Desa dalam Membangun Solidaritas Sosial.” Jurnal Masyarakat Pedesaan, 6(1), 45-57.

Yusuf, R. (2018). “Manfaat Pengajian Taklim Desa dalam Meningkatkan Kesejahteraan Emosional Masyarakat.” Jurnal Psikologi Sosial, 15(3), 211-224.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun