Beberapa tahun terakhir, coronavirus disease 2019 (Covid-19) telah menimbulkan tantangan serius yang belum pernah terjadi sebelumnya pada sistem perawatan kesehatan dunia zaman ini (Lenert & McSwain, 2020). Wabah Covid-19 yang sudah melanda Indonesia lebih dari dua tahun ini memengaruhi kehidupan masyarakat sehari-hari. Meskipun dalam beberapa waktu terakhir banyak kasus penyebaran Covid-19 yang teratasi, namun tak bisa dipungkiri bahwa karenanya kebebasan bergerak dibatasi karena pengaturan jarak, dan sebisa mungkin untuk melakukan semua aktivitas di rumah. Masyarakat tidak diperbolehkan keluar rumah kecuali ada keperluan yang mendesak. Hal ini dilakukan dengan tujuan menahan angka penyebaran Covid-19 yang tinggi ini. Namun, seiring dengan kemajuan teknologi, masyarakat bisa berhubungan dengan orang lain bahkan saat mereka melakukan aktivitas di rumah.
Saat ini, milenial bukan hanya generasi yang paling maju secara teknologi, mereka juga dikenal fleksibel, bersemangat, dan memiliki banyak sifat positif (Madara, Maheshwari, & Selvan, 2018). Sebagai generasi milenial, tentunya tidak asing dengan teknologi informasi, termasuk perangkat atau alat apapun. Kehidupan sehari-hari tentunya tidak lepas dari teknologi. Saat ini masyarakat memiliki akses mudah ke semua informasi dengan alat yang tersedia. Penggunaan gawai tentu sangat diperlukan, apalagi di tengah wabah Covid-19. Semua kegiatan pendidikan dilakukan secara daring dengan menggunakan perangkat atau alat yang tersedia bagi peserta didik dalam menjalani pembelajaran. Selain itu, gawai juga menjadi wadah untuk mengekspresikan kreativitas bagi generasi muda. Banyak generasi muda yang bekerja meski hanya memiliki alat yang dimilikinya. Oleh karenanya, artikel ini akan membahas mengenai pengaruh teknologi di masa pandemi bagi kaum milenial.
Di era digital ini, kemajuan teknologi informasi semakin membantu masyarakat. Dengan semakin kompleksnya waktu, semakin banyak inovasi yang terjadi, yang tentunya juga memberikan keuntungan bagi masyarakat. Dalam perjalanan digitalisasi, orang terus berinovasi. Berkat teknologi informasi dan komunikasi, penemuan dan inovasi telah menjadi pendamping yang menemani kehidupan manusia sehari-hari melalui media komputer, smartphone, televisi dan perangkat elektronik lainnya.
Teknologi informasi memungkinkan masyarakat untuk menciptakan atau membangun komunikasi dengan cepat dan mudah. Aplikasi jejaring sosial di berbagai perangkat dapat menghubungkan masyarakat dengan orang-orang dari seluruh dunia. Ikatan saudara bisa semakin kuat karena masyarakat terhubung melalui media sosial, di mana komunikasi yang awalnya tampak sulit menjadi lebih mudah.
Kehadiran media sosial selain mempererat tali silaturahmi juga memberikan dampak positif di berbagai bidang. Karena teknologi mempermudah segalanya, termasuk dalam penciptaan banyak profesi baru yang diuntungkan oleh kemajuan industri informasi dan teknologi.
Seperti halnya wirausaha, kini muncul emerging market seperti Bukalapak, Tokopedia, Shopee, Lazada dan lain sebagainya. Inovasi pasar yang seperti ini tidak hanya menawarkan fungsi dan keuntungan yang menarik, tetapi juga dapat menjamin transaksi online terhadap penipuan yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Selain itu, tren ini juga dapat mendorong kewirausahaan ke tahap yang lebih baik melalui platform atau pasar e-commerce, dan sebagai hasilnya, generasi milenial telah berhasil membangun bisnis secara online dan menarik lebih banyak pelanggan.
Perkembangan teknologi informasi juga telah menciptakan profesi baru seperti Food Blogger, Selebgram (Selebritas Instagram), Spesialis Youtube, Pengembang Web, Pemasar Digital, Pengembang Aplikasi, Penulis Konten, Pembuat Video, Manajer Akun Afiliasi, Desainer Grafis, Analis Data, dan Desainer UI/UX.
Pekerjaan baru yang muncul dari dampak dan perilaku atau gaya hidup pengguna teknologi tentunya membutuhkan keterampilan dan kecerdasan yang mumpuni. Teknologi informasi saat ini berkembang pesat sehingga para milenial dapat melakukan berbagai hal untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuannya. Selain itu, generasi millennial juga lebih mengenal teknologi dan bagaimana perkembangannya. Mereka mungkin lebih sensitif terhadap tren saat ini dan menggunakan teknologi untuk meningkatkan efisiensi kerja.
Era global telah membawa homogenitas dan telah terjadi arus besar perkembangan masyarakat yang dimulai sepanjang sejarah bidang teknologi informasi. Gelombang besar globalisasi membawa perubahan pada setiap masyarakat di setiap negara serta wilayah di dunia (Wijayanti, 2021).
Teknologi informasi mempermudah segala hal. Teknologi informasi memungkinkan masyarakat untuk melakukan banyak inovasi yang membantu mereka dalam melakukan kegiatan sehari-hari mulai dari perkembangan komunikasi yang cepat dan mudah hinga penciptaan banyak profesi baru yang diuntungkan oleh kemajuan industri informasi dan teknologi.
Referensi
Lenert, L., & McSwain, B. Y. (2020). Balancing health privacy, health information exchange, and research in the context of the COVID-19 pandemic. Journal of the American Medical Informatics Association, 27(6), 963-966. doi:https://doi.org/10.1093/jamia/ocaa039
Madara, S. R., Maheshwari, P., & Selvan, C. P. (2018). Future of millennial generations: A review. 2018 Advances in Science and Engineering Technology International Conferences (ASET), (pp. 1-4). doi:10.1109/ICASET.2018.8376927
Sumitro, M. B. (2020). Peluang Pemanfaatan Teknologi Informasi Generasi Milenial Untuk Indonesia Masa Depan. Retrieved May 13, 2022 from Birokrat Menulis: https://birokratmenulis.org/peluang-pemanfaatan-teknologi-informasi-generasi-milenial-untuk-indonesia-masa-depan/
Wijayanti, C. L. (2021). MENDIDIK GENERASI MILLENIAL DI ERA GLOBALISASI. At-Thufuly: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1(2), 100-111.
