Mohon tunggu...
Muhammad Surya
Muhammad Surya Mohon Tunggu... Desainer - Desainer Grafis

I am a communication student with a specialization in digital new media. For me, graphic design is not just a skill but also a passion that I have been pursuing for over 4 years. I am actively involved in various school and campus organizations, and I believe that collaboration is the key to success in any job or project.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Fenomena Maraknya Jasa Penukaran Uang Baru: Antisipasi dan Keamanan Konsumen

9 April 2024   01:15 Diperbarui: 9 April 2024   01:18 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jasa Tukar Uang Baru MGT. Surya, M (2024)

Mutiara Gading Timur, Kota Bekasi, 2024 - Menjelang hari raya Idul Fitri, fenomena maraknya jasa penukaran uang baru menjadi hal yang kerap terjadi di Indonesia. Banyak pengusaha atau pedagang yang memanfaatkan kesempatan ini dengan membuka jasa penukaran uang sementara di depan toko mereka atau bahkan di pinggir jalan. Salah satunya adalah Ibu Sanya, seorang warga di Mutiara Gading Timur, Kota Bekasi.

Ibu Sanya menawarkan jasa penukaran uang baru menjelang lebaran. Layanan ini biasanya ditawarkan oleh toko-toko emas, money changer, dan bank. Namun, di era digital seperti sekarang ini, banyak juga aplikasi dan platform digital yang menawarkan layanan penukaran uang dengan harga yang kompetitif.

Menurut Ibu Sanya, permintaan uang baru meningkat menjelang Lebaran Idul Fitri 2024, terutama untuk digunakan sebagai Tunjangan Hari Raya (THR) yang akan dibagikan kepada rekan atau keluarga. Dia menjelaskan bahwa jasa penukaran uang baru biasanya muncul saat mendekati momen Lebaran karena banyak warga lebih memilih menggunakan jasa tersebut daripada menukar di bank yang seringkali mengharuskan melewati persyaratan dan antrian panjang.

Ibu Sanya sendiri telah menekuni usaha penukaran uang tersebut selama lebih dari 5 tahun. Usahanya biasanya beroperasi di pinggir jalan Mutiara Gading Timur, Kota Bekasi. Keuntungan dari usahanya berasal dari potongan persenan, bergantung pada jumlah uang yang ditukarkan. Misalnya, jika seseorang ingin menukar uang sebesar 100 ribu rupiah menjadi pecahan uang 10 ribu, Ibu Sanya akan mengambil keuntungan sekitar 10-15%. Namun, jika jumlah penukaran lebih besar, potongan persenan bisa berkurang.

Ibu Sanya menjelaskan bahwa dia mendapatkan stok uang baru dari bos atau agen yang akan menukar dalam jumlah besar di Bank Indonesia. Menurutnya, tujuan orang menukar uang baru tidak hanya untuk THR Lebaran, tetapi terkadang ada juga tukang parkir yang menukarkan recehan atau uang logam kepadanya.

Fenomena ini menarik karena usaha penukaran uang hanya muncul saat menjelang Lebaran, memberikan gambaran tentang bagaimana masyarakat mempersiapkan diri untuk merayakan hari raya dengan memberikan uang sebagai salah satu bentuk kebahagiaan dan kepedulian kepada sesama.

Fenomena ini biasanya terjadi menjelang hari raya Idul Fitri. Pada tahun 2024, Bank Indonesia mempersiapkan uang layak edar (ULE) sebesar Rp197,6 triliun untuk memenuhi kebutuhan penukaran uang rupiah pada momen Ramadan dan Idul Fitri. Fenomena ini terjadi di berbagai tempat di Indonesia, termasuk di Mutiara Gading Timur, Kota Bekasi. Jasa penukaran uang saat lebaran kini bisa ditemui hampir di setiap sudut kota.

Fenomena ini terjadi karena adanya tradisi memberikan uang atau yang lebih dikenal dengan sebutan "uang lebaran" kepada keluarga, tetangga, dan kerabat pada saat hari raya. Kenaikan permintaan jasa penukaran uang menjelang hari raya memang menjadi peluang bisnis yang menjanjikan.

Untuk melakukan penukaran uang, konsumen harus memilih tempat penukaran uang yang resmi dan memiliki izin dari Bank Indonesia, atau menggunakan aplikasi penukaran uang yang sudah terbukti keamanannya. Selain itu, konsumen juga harus ekstra hati-hati dalam memilih jasa penukaran uang yang aman dan terpercaya.

Dalam menghadapi fenomena ini, penting bagi konsumen untuk tetap waspada dan berhati-hati. Pilihlah tempat penukaran uang yang terpercaya dan pastikan untuk memeriksa izin resmi dari Bank Indonesia. Dengan demikian, kita dapat menghindari risiko penipuan dan kerugian finansial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun